JAKARTA - Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-17 (JAFF 17) sukses terselenggara selama delapan hari sejak 26 November-3 Desember. Festival film internasional terbesar di Indonesia itu berhasil menampilkan 146 film dari 19 negara.
Selama delapan hari, tercatat lebih dari 16.000 penonton turut merayakan perkembangan sinema Asia Pasifik. Jumlah tersebut jauh melebihi jumlah penonton di sepanjang sejarah pelaksanaan JAFF.
“Ini benar-benar seperti perayaan ulang tahun ke-17 yang tak akan terlupakan. Antusiasme JAFF tahun ini dirasakan oleh semuanya. Selama 17 tahun terlibat menyelenggarakan JAFF, tahun ini paling meriah. Semua berfestival dengan gembira. Ini energi yang besar untuk perfilman kita,” kata Ifa Isfansyah, Eksekutif Produser JAFF dalam rilis tertulis, Minggu, 4 Desember.
Special Program yang hadir sejak hari pertama hingga hari terakhir juga menunjukkan jumlah peserta yang impresif.
Lebih dari 470 peserta menghadiri sepuluh Special Program JAFF 17, baik public lecture (kuliah umum), book talk (diskusi buki), masterclass maupun workshop.
Hal ini menunjukkan besarnya minat para peserta yang ingin memperluas wacana dan mendapatkan pengayaan intelektual dan seni budaya.
Forum Komunitas yang sebelumnya sempat terhenti karena pandemi juga berhasil dihadirkan kembali tahun ini. Forum Komunitas JAFF adalah ruang yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan komunitas film di Indonesia sebagai soko guru perfilman Indonesia.
Program ini didukung oleh 56 komunitas film dari berbagai kota di Indonesia dan dihadiri lebih dari 470 peserta dengan rangkaian kegiatan yang terdiri dari ‘Presentasi Komunitas’ dan ‘Layar Komunitas’.
Tidak hanya itu, capaian JAFF 17 lainnya yang patut dibanggakan adalah penyelenggaraan bioskop bisik yang dihadiri oleh penonton tunanetra. Dalam acara ini, diadakan nonton bareng film Ngeri-Ngeri Sedap karya Bene Dion Rajaguguk.
“Tentunya kami berharap bioskop bisik bisa terus hadir pada setiap perhelatan JAFF. Di tahun-tahun mendatang, kami juga berharap adanya program-program yang dapat mengakomodir para penonton pecinta film yang memiliki keterbatasan dan kebutuhan khusus,” ujar Ajish Dibyo, Executive Director Ngeri-Ngeri Sedap.
BACA JUGA:
JAFF 17 menunjukan bahwa perhelatan festival film tidak hanya berkisar tentang penonton, layar, dan proyektor. Selama delapan hari digelar, JAFF 17 telah menjadi ajang bertemu para pelaku industri, penonton, dan pegiat film Asia Pasifik di ruang-ruang pemutaran dan diskusi.