JAKARTA - Daging Kambing, kopi, dan durian diyakini masyarakat bikin darah tinggi, benarkah? Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S mengatakan perlu dilakukan penelitian ilmiah lebih lanjut tentang daging kambing, durian dan kopi sebagai penyebab hipertensi.
"Apakah daging kambing, durian itu penyebab hipertensi? Kalau daging kambing penyebab hipertensi, kenapa orang Arab yang makan daging kambing enggak hipertensi, itu masih perlu penelitian," ujar dr. Eka dikutip dari ANTARA, Selasa, 6 September.
Menurut dr. Eka daging kambing juga tidak bisa dikaitkan sebagai penyebab hipertensi. Sejauh ini belum ada jurnal ilmiah yang melakukan penelitian terhadap orang Indonesia bahwa konsumsi daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah.
Sedangkan untuk kopi, Mayo Clinic menegaskan bahwa batas konsumsi kafein yang aman untuk orang dewasa adalah 400 miligram atau empat cangkir kopi per hari.
Namun, dr. Eka mengatakan bahwa hal ini berbeda-beda bagi tiap orang. Pada beberapa orang, ada yang mengkonsumsi segelas kopi langsung membuat jantung berdebar, dan tidak sedikit pula yang mampu mengkonsumsi kopi lebih dari empat gelas sehari.
Naiknya tekanan darah saat meminum kopi hanya bersifat sementara. Menurut dr. Eka, tekanan darah akan kembali turun saat efek kafein mulai hilang dari dalam tubuh.
"Saat berdebar-debar itu biasanya tensi naik. Setelah efek kafeinnya enggak ada akan normal lagi, tapi itu kalau dia enggak hipertensi," kata dr. Eka.
BACA JUGA:
Hipertensi memiliki banyak faktor penyebab, salah satunya adalah tingginya konsumsi garam dan rendahnya asupan kalium. Saat seseorang mengkonsumsi makanan asin secara berlebihan, maka tekanan darahnya akan langsung meningkat.
Ras juga mempengaruhi tekanan darah seseorang. Orang-orang Asia dianggap lebih sensitif terhadap garam dibandingkan dengan Eropa dan Amerika, bahkan organisasi kesehatan WHO menganjurkan untuk lebih rendah dalam mengkonsumsi garam.
"Makanan yang bisa membuat mendadak darah tinggi adalah makanan asin. Orang Asia sangat sensitif kepada garam, ini ada dari faktor genetik dan ras. Satu lagi yang dapat menyebabkan hipertensi adalah konsumsi kalium yang rendah," kata dr. Eka.