Bagikan:

YOGYAKARTA – Kalsium dan vitamin D merupakan dua nutrisi yang saling berkaitan. Kalsium merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh sedangkan vitamin D ialah prohormon yang membantu tubuh menyerap kalsium.

Dalam tulang dan gigi, mengandung 99 kalsium. Ini bisa didapatkan dari makanan yang tinggi mengandung kalsium, ataupun dengan mengonsumsi suplemen. Sedangkan vitamin D, cukup dengan mendapatkan sinar matahari cukup sehingga tubuh memproduksi vitamin D.

Kalsium penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tulang pada anak-anak. Pada orang dewasa, kalsium bertanggung jawab menjaga kekuatan tulang. Selain perannya bagi tulang, kalsium juga membantu kontraksi otot, dilansir Medical News Today, Selasa, 30 Agustus. Cara kerjanya, ketika sinyal diterima otot, kalsium akan dilepaskan dan membantu berkontraksi. Saat kalsium meninggalkan otot, otot akan relaksasi. Manfaat kalsium juga berperan dalam proses pembekuan darah.

manfaat dan hubungan kalsium dan vitamin d
Ilustrasi manfaat dan hubungan kalsium dan vitamin D (Freepik/Jcomp)

Menurut National Institutes of Health (NIH), jumlah kalsium harian yang direkomendasikan berdasarkan kelompok usia, adalah sebagai berikut:

  • 0–6 bulan: 200 miligram (mg)
  • 7–12 bulan: 260 mg
  • 1-3 tahun: 700 mg
  • 4–8 tahun: 1.000 mg
  • 9–18 tahun: 1.300 mg
  • 19–70 tahun: 1.000 mg (1.200 mg untuk wanita 51–70 tahun)
  • lebih dari 70 tahun: 1.200 mg

Selain memperhatikan jumlah kalsium yang cukup untuk mendapatkan manfaat maksimal, vitamin D juga memiliki peran dalam kesehatan tulang. Kedua nutrisi ini saling berinteraksi, karena vitamin D mengatur kalsium dalam darah. Tanpa vitamin D, ginjal akan mengeluarkan terlalu banyak kalsium.

Peran lain dari vitamin D, ialah mengurangi respons alergi dan melindungi tubuh terhadap jenis kanker tertentu, termasuk kolorektal dan kanker payudara. Secara lebih detail, vitamin D memiliki manfaat untuk:

  1. Mendukung fungsi paru-paru dan kesehatan kardiovaskular yang baik
  2. Regulasi insulin dan metabolisme glukosa
  3. Kesehatan otak, kekebalan tubuh, dan sistem saraf

Menurut NIH, jumlah vitamin D harian yang direkomendasikan berdasarkan kelompok usia adalah:

  • 0–12 bulan: 10 mikrogram (mcg), atau 400 unit internasional (IU)
  • 1–13 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • 14–18 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • 19–70 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • lebih dari 70 tahun: 20 mcg (800 IU)
  • wanita hamil dan menyusui: 15 mcg (600 IU)

Selain perannya yang penting dalam kesehatan tulang, kalsium juga dapat mengurangi risiko yang terkait dengan tekanan darah tinggi. Ini dibuktikan dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nutrients tahun 2019. Penelitian ini menunjukkan bahwa kalsium memiliki efek perlindungan terhadap kanker kolorektal. Bagi penderita diabetes, vitamin D mendukung untuk mengelola glukosa dalam darah.

Untuk kehamilan yang sehat diperlukan vitamin D. Sebuah penelitian mengaitkan vitamin D dan risiko preeklamsia serta kelahiran prematur. Semakin ibu hamil mendapatkan vitamin D lebih banyak, maka berpotensi lebih rendah mengalami dua risiko tersebut.

Tetapi dari seluruh manfaat kalsium dan vitamin D, kalau terlalu banyak bisa menimbulkan risiko yang buruk. Seperti menyebabkan sembelit, mengganggu penyerapan zat besi dan seng, risiko batu ginjal, penyakit jantung, dan kanker prostat jika kelebihan kalsium dalam tubuh.

Kalau terlalu sedikit kalsium dalam tubuh, dapat dikenali dengan gejala tertentu. Di antaranya seperti mengalami nyeri otot, kram, kesemutan, kelelahan, insomnia, dan mengalami PMS parah.