Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi pendatang baru, Pandu Adhijoso menyeruak lewat single perdananya berjudul My Head. Lagu ini bercerita tentang proses berdamai dengan kesedihan yang berlarut-larut karena putus cinta dan kecewa.

Dalam perjalanan yang berat itu, ia berharap dapat sepenuhnya melupakan sang mantan kekasih yang tak mungkin kembali. Meskipun tiap malam, ingatan akan mantan kekasih tersebut selalu muncul bahkan ketika sekarang ia telah menjalani kehidupan yang lebih baik.

My Head diciptakan oleh Pandu Adhijoso sendiri dan proses penulisannya terbilang cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit. Momen tersebut terjadi saat dini hari ditemani secangkir kopi, di mana Pandu tengah berkutat dengan pikirannya sendiri alias overthinking.

“Saat saya tidak bisa tidur dan memikirkan hal hal yang mungkin memang seharusnya tidak perlu saya pikirkan. Lalu terciptalah lagu ini, My Head, right at 3AM in the morning,” cerita penyanyi yang bermimpi besar bisa bermain di Lollapalooza dan Coachella tersebut dalam keterangan resminya.

Proses produksi My Head dilakukan pada pertengahan April 2020 dan memakan waktu sekitar tiga bulan. Awalnya Pandu sedikit kebingungan hendak mempercayakan kepada siapa penggarapan lagu ini, hingga kemudian ia secara tidak sengaja teringat pada salah seorang teman yang juga produser musik bernama Yosua Hadinata.

Setelah dua kali take akhirnya single ini berhasil terlahir sebagai satu kesatuan yang utuh.

Mengenai komposisi musik, My Head dihadirkan dengan nuansa electronik khas 80-an dan 90-an dengan sentuhan bebunyian gitar elektrik yang terinspirasi dari lagu-lagu milik Lany.

Guna mendukung visualisasi lagunya, My Head juga dihadirkan dalam sebuah Music Video dengan konsep “Depicting The Feeling of Being Suffocated.” Proses produksinya pun dilakukan pada pertengahan 2022 dan dibantu oleh videographer bernama Fatih Fahmi yang juga dikenal sebagai fotografer Andra and The Backbone.