JAKARTA - Jika jelang perayaan natal dan tahun baru, anda mencari hantaran bagi keluarga atau kolega dalam bentuk parsel, mungkin Pasar Kembang, Cikini, Jakarta Pusat bisa jadi jawabannya. Pasar yang berada di seberang Stasiun Cikini ini terdapat banyak penjual parsel yang menjajakan dagangan mereka.
Begitu belok menuju Pasar Kembang ini dari arah Jalan Raya Cikini, deretan penjual parsel sudah berada di sisi kiri dan kanan jalan. Parsel ini berwarna-warni dan tersedia dalam berbagai jenis, ada yang isinya makanan dan minuman ataupun perabot keramik yang terdiri dari cangkir lengkap dengan tatakannya, serta piring cantik. Jika ingin ke sini, kami sarankan, anda bisa memilih waktu sore hari agar tidak tersengat terik matahari.
"Silakan, kak, lihat dulu," kata seorang pedagang parsel yang belakangan kami tahu bernama Tini.
Kepada kami, Tini bercerita sudah berjualan di lokasi tersebut sejak 10 tahun yang lalu. parsel yang jadi dagangannya pun dibanderol dengan harga yang berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp1 jutaan tergantung isinya.
"Kalau yang ini, cangkir-cangkir, harganya kisaran Rp300 ribuan. Bisa juga sampe Rp500 ribuan lebih sih, tergantung merknya juga. Kalau yang paling bagus Vicenza," jelas Tini sambil menunjuk parsel berisi keramik yang dijualnya saat ditemui di Kawasan Pasar Kembang, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember.
"Ini yang isi makanan kita buka harga Rp200 ribuan, tergantung banyaknya aja sih. Ada yang Rp1 juta juga, yang besar," imbuhnya.
Pembeli, kata Tini, juga bisa membawa makanan yang ingin mereka isi di dalam parsel tersebut. Nanti, anak buahnya tinggal merangkai agar parsel itu kelihatan menarik. Hal ini kata dia kerap dilakukan oleh para pelanggannya. "Kalau cuma dikit sih, bisa ditunggu pengerjaannya, kalau banyak banget ya butuh waktu 2-3 hari lah," jelasnya.
Saat ditanya ada atau tidaknya pejabat yang memesan parsel di kiosnya, Tini mengatakan sejauh ini belum ada. Jangankan pejabat, kata dia, peminat dagangannya pun jauh lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepada kami, Tini pun bercerita jika penjualan parsel jelang natal dan tahun baru cenderung lesu. Bisa laku lima parsel dalam sehari saja sudah untung. Dia juga bingung, mengapa tahun ini peminat parsel lebih sedikit padahal natal dan tahun baru 2018 yang lalu, Tini bisa meraup untung cukup banyak.
"Tahun ini buat natal tahun baru tuh sepi banget, kita aja cuma laku dua hari ini. Belum ada lagi. Enggak tahu kenapa," ungkap Tini sambil menambahkan beruntung dia sudah punya langganan tetap yang datang ke kiosnya.
Walau sepi, dia menjamin, parsel makanan yang dijualnya tetap terjaga kondisinya. Sebab, dia selalu mengecek tanggal kedaluwarsa makanan di dalamnya. Selain itu, dia meyakinkan jika tanggal kedaluwarsa makanan tersebut juga masih sangat lama.
Memang ketika kami amati, satu dari sekian parsel tanggal kedaluwarsanya memang masih lama. Sekitar bulan Mei 2020. "Kita jaga kepuasan pelanggan aja. Kalau emang enggak laku tapi udah mau expired ya dimakan sendiri aja. Rugi sih, tapi ya udah, daripada pelanggan kecewa. Kalau yang keramik mah kan aman, enggak expired," tutupnya sambil tersenyum.