Bagikan:

YOGYAKARTA – Salah satu macam casual sex ialah dalam relasi yang populer disebut friends with benefits (FWB). Para cendekiawan mendefinisikan hubungan ini sebagai “relasi tanpa ikatan” atau sebagai hubungan fisik semata. Tetapi mungkinkah bisa menjalin relasi seksual tanpa ikatan emosional atau perasaan cinta?

Sebagian orang menjalin FWB untuk uji coba komitmen di masa mendatang. Ada juga yang tidak mau hubungan jadi eksklusif, maka memilih pola hubungan yang bertajuk teman tetapi melibatkan aktivitas seksual tanpa ikatan emosional. Tetapi beberapa jenis FWB juga mencakup teman-teman yang tulus yang ingin berhubungan seks dan peduli satu sama lain secara emosional tetapi tak ingin menjadi romantis atau eksklusif. Meskipun ada banyak motivasi berbeda untuk memulai FWB, yang pasti kedua orang yang bersepakat menjalaninya mungkin tidak memandang hubungan dengan cara yang sama atau tujuan yang sama.

Sebuah penelitian diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior, 109 mahasiswa melaporkan aturan dalam hubungan FWB mereka. Dalam studi ini, 80 persen peserta mengatakan mereka secara eksplisit berbicara tentang aturan dalam FWB mereka. Aturan tersebut sangat bervariasi, khususnya menunjukkan cara menangani hubungan seks kasual mereka. Dari penelitian tersebut, melansir Psychology Today, Jumat, 7 Februari, berikut aturan saat menjalin hubungan friends with benefits.

aturan saat menjalin friends with benefits
Ilustrasi aturan saat menjalin friends with benefits (Freepik)

1. Jujur

Bersikap terbuka dan jujur dengan pasangan FWB adalah yang terpenting sehingga kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama. Jika niat hanya untuk berhubungan seks tanpa ikatan, perlu dijelaskan sejak awal.

2. Batasi perasaan

Membatasi perasaan berarti simpan perasaan untuk diri sendiri. Untuk beberapa hubungan FWB, harus menahan ekspektasi dan perasaan. Misalnya tidak boleh cemburu, jikapun merasakannya, jangan membicarakannya.

3. Tidak boleh selingkuh

Meskipun sifat friends with benefits tidak eksklusif, beberapa peserta penelitian melaporkan aturan tentang monogami. Peserta peneltiian dengan aturan ini percaya bahwa meskipun tidak berkomitmen secara romantis satu sama lain, tidak diperbolehkan berhubungan seks dengan orang lain. Yang tidak jelas dengan aturan ini adalah apakah itu untuk mencegah infeksi menular seksual atau apakah itu terkait dengan perasaan cemburu, atau mungkin keduanya.

4. Boleh berhubungan seks dengan orang lain

Bertentangan sepenuhnya dengan aturan sebelumnya, tetapi sebagian peserta penelitian mengatakan mereka diizinkan berhubungan seks dengan orang lain di luar hubungan FWB-nya. Aturan ini sejalan dengan persepsi tentang FWB di mana hubungan bersifat kasual dan diizinkan untuk hubungan seks dengan siapa, tanpa ikatan dan tanpa konsekuensi.

5. Aturan terkait hubungan seks yang bersifat kasual

Meskipun bersifat kasual, aturan terikat dengan faktor kontekstual. Misalnya, beberapa orang melaporkan aturan tertentu. Seperti tidak boleh berhubungan seks dengan orang lain pada hari yang sama, hubungan seks menggunakan kondom atau kontrasepsi, tidak boleh berpelukan, tidak boleh berciuman, dan aturan lain yang faktornya bersifat kontekstual.

6. Klarifikasi hubungan

Aturan lainnya menyatakan bahwa harus diperjelas kapan ingin berhubungan seks.Sifat hubungan kasual dalam friends with benefits menurut peserta penelitian harus selalu diklarifikasi. Ini untuk memastikan orang yang menjalinnya memiliki pandangan sama.

Hubungan friends with benefits tidak sesederhana yang terlihat. Jika tidak tahu bagaimana perasaan pasangan FWb, atau apa yang diinginkan dari hubungan kasual ini, tujuan untuk sama-sama mendapatkan benefit mungkin akan sulit diperoleh.