シェア:

JAKARTA – Koin meme Dogecoin (DOGE) telah mengalami kenaikan sebesar 91 persen dalam satu pekan terakhir berdasarkan data Coingecko. Kenaikan DOGE dipicu oleh aksi pembelian Twitter yang dilakukan Elon Musk beberapa hari lalu. Bos Tesla dan SpaceX itu kerap aktif memberi dukungannya terhadap DOGE.

Meroketnya DOGE dan finalisasi pembelian Twitter telah memicu perhatian komunitas kripto di tengah market bear yang berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya dari pendiri Cardano (ADA), Charles Hoskinson, yang beru-baru ini mengusulkan untuk membuat versi baru dari DOGE dengan menjadi sidechain Cardano.

Meskipun 80 persen suara mendukung usulan tersebut, namun tidak semua orang menyukai proposal Hoskinson, khususnya pencipta Dogecoin, Billy Markus, alias Shibetoshi Nakamoto.

Menurut Markus, tawaran pendiri Cardano itu munafik, karena dia sebelumnya membenci Dogecoin dan bahkan merekam video pada bulan April 2021 di mana dia dengan sangat kasar menyebut DOGE sebagai gelembung (bubble). Terlepas dari semua itu, Charles Hoskinson akhirnya mengakui DOGE punya utilitas nyata, bukan sekadar koin meme semata.

“Dogecoin akhirnya memiliki kasus penggunaan. Jika Elon memutuskan untuk menggunakannya untuk twitter, maka secara otomatis ada 200 juta pengguna dan kasus penggunaan. Itu jauh lebih nyata daripada meme,” kata Charles Hoskinson (@IOHK_Charles) 30 Oktober 2022.

Hoskinson membalas klaim itu dengan menegaskan bahwa dengan kedatangan Elon Musk di Twitter, DOGE akan mendapatkan penggunaan nyata dan basis pengguna 200 juta orang. Namun, menurut pendapat pendiri Dogecoin, itu tidak mengubah masalah, setidaknya belum.

Setelah reli kemarin, DOGE berhasil melampaui ADA dalam hal kapitalisasi pasar, sebagaimana data dari CoinMarketCap. Saat ini Dogecoin memiliki jumlah kapitalisasi pasar sebesar Rp240 triliun. Sementara kapitalisasi ADA sejumlah Rp214 triliun. Saat penulisan, DOGE diperdagangkan di harga Rp1.811 per koin.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)