シェア:

JAKARTA - Italia gagal memaksimalkan kesempatan memenangkan pertandingan UEFA Nations League. Dalam duel Grup 2 League A di Stadion Olimpico, Roma, Jumat, 11 Oktober 2024 dini hari WIB, Italia yang bermain dengan 10 orang setelah dikartumerahnya Lorenzo Pellegrini gagal mengalahkan Belgia dan hanya mampu imbang 2-2.

Hasil yang mengecewakan karena Italia melakukan start dengan baik. Bahkan mereka berhasil unggul lewat gol cepat Andrea Cambiaso.

Hanya saja keunggulan itu pupus dalam laga di hadapan pendukung sendiri. Belgia mampu bangkit untuk mengejar ketinggalan dan mencuri satu poin.

Hasil itu memang tak mengubah posisi Italia yang masih bertahan di puncak klasemen Grup 2 dengan poin tujuh. Unggul satu poin dengan Perancis yang sukses menghajar Israel 4-1.

Sementar, Belgia menempati peringkat tiga. Mereka masih menjaga persaingan dengan dua tim di atasnya karena mengantungi poin empat.

Di laga itu, Italia sesungguhnya mengawali dengan sangat baik. Mereka berhasil unggul lewat gol cepat Cambiaso. Semua itu berlangsung dalam hitungan detik saat umpan silang Federico Dimarco mengarah ke depan gawang Belgia.

Bola tendangan Dimarco memang bisa digagalkan kiper Koen Casteels. Namun bola tak bisa diamankan dan direbut Cambiaso yang melepaskan tendangan ke gawang yang kosong.

Gol yang tercipta dalam tempo kurang dari dua menit. Bahkan saat tidak semua pemain dari kedua tim belum menyentuh bola, namun Italia sudah unggul 1-0.

Unggul lewat gol cepat menjadikan Italia kian agresif menekan pertahanan Belgia. Apalagi tuan rumah menunjukkan penampilan yang cukup apik.

Upaya tim asuhan Luciano Spalletti tak sia-sia. Di menit 24, Italia berhasil memperbesar keunggulan setelah Mateo Retegui membobol gawang lawan. Proses terciptanya gol nyaris serupa.

Kali ini, Cambiaso yang melepaskan tendangan ke gawang. Lagi-lagi, kiper tak bisa mengamankan bola dengan baik. Retegui langsung sigap bergerak menyambut bola liar dan menyambarnya. Gol lewat tendangan kaki kiri striker Atalanta ini.

Hanya saja setelah unggul 2-0, Italia tak mampu menjaga konsistensi. Sebaliknya Belgia berhasil bangkit. Mereka mulai menguasai permainan. Pertandingan memang berjalan imbang, namun ball possession Belgia sedikit lebih baik ketimbang Gli Azzurri.

Terutama setelah gelandang Lorenzo Pellegrini melakukan blunder di menit 40. Pelanggaran dia terhadap Arthur Theate menjadikan wasit meninjau insiden itu lewat VAR. Hasilnya, wasit Espen Eskaas yang semula hanya memberikan kartu kuning berubah pikiran. Eskaas mengeluarkan kartu merah untuk Pellegrini.

Menghadapi lawan yang hanya bermain dengan 10 orang menjadikan Belgia berusaha memaksimalkannya. Usaha tim asuhan Domenico Tedesco memang tidak sia-sia. Hanya berselang dua menit, Belgia sudah bisa membobol gawang Italia.

Gol dihasilkan bek Maxim De Cuyper lewat tendangan kaki kiri yang menyambus assist Leandro Trossard. Skor berubah 2-1 dan bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Belgia mengambil inisiatif menyerang. Apalagi, mereka berhasil keluar dari tekanan. Meski tidak ada kapten Kevin De Bruyne yang absen karena cedera, namun Belgia mampu bermain apik dan memaksa barisan pertahanan Italia bekerja keras.

Kesabaran pemain Belgia akhirnya membuahkan hasil di menit 62. Trossard akhirnya memecah kebuntuan setelah menuntaskan assist dari Wout Faes. Gol dari pemain depan Arsenal tersebut mengubah skor menjadi 2-2.

Tidak ada lagi gol yang tercipta. D menit 64, Belgia sempat hendak mendapat hadiah penalti. Namun wasit membatalkan keputusan itu setelah meninjau insiden lewat VAR. Skor 2-2 bertahan hingga laga usai.

Italia gagal mempertahankan keunggulan setelah bermain dengan 10 orang usai dikartumerahnya Lorenzo Pellegrini di laga melawan Belgia. Laga di UEFA Nations League pun berakhir imbang 2-2.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)