シェア:

JAKARTA - Gelandang Phil Foden menepis spekulasi manajer Pep Guardiola bakal meninggalkan Manchester City. Guardiola sendiri sudah memberi sinyal bakal meninggalkan Man City demi mendapatkan tantangan baru.

Guardiola telah meraih semuanya di Man City. Dia membawa Man City memenuhi impian memenangi titel Liga Champions.

Bahkan tak sekadar juara di Champions, tetapi Man City meraih treble di musim 2023. Man City pun merasa sejajar dengan rival satu kota, Manchester United, yang sudah melegenda.

Bahkan Man City dibawa Guardiola memenangi Premier League Inggris empat kali beruntun. In tentu menjadi rekor baru bagi klub Liga Inggris.

Tak hanya itu, Guardiola juga tercatat paling lama menangani Man City. Bandingkan dengan Barcelona dan Bayern Munchen yang hanya bisa mempertahankan Guardiola selama tiga dan empat tahun.

Kontrak Guardiola sendiri akan berakhir pada 2025. Sampai saat ini klub belum merencanakan negosiasi perpanjangan kontrak sang manajer. Ini pun memunculkan spekulasi bila Guardiola akan bertahan sampai kontraknya selesai.

Foden menolak menanggapi soal isu miring soal hengkangnya Guardiola. Dia berkilah tidak tahu apa pun soal rumor tersebut.

"Saya tidak tahu apa pun tentang dia. Aneh saja bila dia hendak pergi. Saya hanya tak ingin memikirkannya. Saya juga hanya ingin menikmati bersama dia," kata Foden yang musim ini mencetak 27 gol dan membuat 11 assists di berbagai kompetisi.

Namun Guardiola sudah memberi isyarat bakal hengkang bila Man City dinyatakan bersalah atas pelanggaran financial fair play. Pasalnya tidak kurang 115 pelanggaran yang dilakukan Man City selama sembilan musim sejak 2009 hingga 2018.

Meski melakukan bantahan, namun klub hanya bisa menunggu kapan sanksi dijatuhkan. Sanksi untuk Man City seperti ditunda-tunda.

Bandingkan dengan Everton dan Nottingham Forest yang langsung dijatuhi sanksi pengurangan poin saat kedapatan melakukan pelanggaran financial fair play.

Persoalannya, pelanggaran yang dilakukan dua klub Premier League itu tak seberat Man City sehingga hanya dijatuhi pengurangan poin.

Repotnya lagi Man City tak hanya melakukan pelanggaran financial fair play tetapi juga pelanggaran lain. Sebut saja penggelembungan pendapatan dari sponsor dan menyembunyikan pemasukan klub.

Sanksi pun mengancam Man City. Mulai dari turun kasta, pengurangan poin, larangan melakukan transfer dan pembatasan pembelian pemain. Yang lebih parah tak lain dicabutnya gelar juara yang diraih selama periode itu.

Bila kedapatan bersalah dan dijatuhi sanksi berat seperti turun kasta dan pencabutan gelar juara, maka ini berdampak pada pemain dan manajer.

Sebagian besar pemain akan melakukan eksodus bila klub sampai terdegradasi dan bahkan sampai ke Divisi Dua atau League One. Guardiola pun ikut meninggalkan Man City bila dijatuhi sanksi.

Man City menghadapi Manchester Unieted di final Piala FA, Sabtu, 24 Mei 2024 maam WIB. Mereka membidik gelar ganda setelah memenangi Premier League.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)