JAKARTA - Sedikitnya 14 orang tewas, termasuk dua warga China, dan 200 lainnya luka-luka akibat gempa Magnitudo 7,4 yang mengguncang Port Vila, ibu kota Vanuatu kemari, saat tim penyelamat melakukan pencarian pada Hari Rabu.
Perdana Menteri sementara Charlot Salwai mengatakan komite bencana nasional telah mengumumkan keadaan darurat, memberlakukan jam malam selama tujuh hari di daerah yang paling parah terkena dampak.
Gempa kemarin merusak bangunan komersial, kedutaan besar dan sebuah rumah sakit. Komisaris Polisi Vanuatu Robson Iavro dalam sebuah pesan video, upaya penyelamatan difokuskan pada dua bangunan yang runtuh, dikutip dari Reuters 18 Desember.
Tiga orang yang terjebak di sebuah bangunan yang runtuh sedang berkomunikasi dengan tim penyelamat, katanya.
"Kami yakin masih banyak yang terjebak di dalam," kata Iavro.
Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan kendaraan hancur di bawah reruntuhan, batu-batu besar berserakan di jalan raya, dan tanah longsor di dekat terminal pengiriman internasional Port Vila.
Sementara, penyiar nasional VBTC menunjukkan orang-orang mengantre untuk mendapatkan bahan bakar dan kebutuhan pokok.
Warga Australia Michael Thompson, yang menjalankan bisnis petualangan zip line di Vanuatu, mengatakan ia telah membantu mengeluarkan orang-orang dari reruntuhan pada malam hari.
"Tiga orang telah berhasil dikeluarkan dalam keadaan hidup, dengan satu orang dalam kondisi yang sangat serius keberanian yang luar biasa ditunjukkan dengan orang-orang yang memasuki ruang terbatas untuk melakukan penyelamatan," kata Thompson dalam sebuah unggahan di Facebook.
Di sisi lain, seorang wanita yang berhasil dikeluarkan dari reruntuhan kemudian meninggal, kata Iavro.
Listrik, air, dan komunikasi masih terputus, kata pejabat pemerintah dan energi. Tenda-tenda darurat telah didirikan di luar rumah sakit Port Vila untuk menangani masuknya pasien.
Sementara itu, Kantor Manajemen Bencana Nasional mengatakan, sepuluh bangunan di kota utama Port Vila mengalami kerusakan struktural yang parah.
Tak hanya itu, pilar-pilar beton di gedung yang menjadi tempat misi asing di ibu kota, termasuk Kedutaan Besar Ammerika Serikat, Inggris, Prancis dan Selandia Baru, runtuh akibat gempa dahsyat tersebut.
Basil Leodoro, seorang dokter darurat di Vanuatu dengan firma tanggap darurat kesehatan Respond Global, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial, dua bangunan - Billabong House dan sebuah toko Cina - telah runtuh, dengan tim penyelamat berusaha menyelamatkan orang-orang.
Duta Besar Cina untuk Vanuatu Li Minggang mengatakan kepada media pemerintah pada Hari Rabu, dua warga negara Cina telah meninggal dalam gempa bumi tersebut.
BACA JUGA:
Dari 14 korban tewas yang dikonfirmasi, enam orang meninggal akibat tanah longsor, empat di gedung Billabong yang runtuh dan empat di Rumah Sakit Pusat Vila, kata kantor Manajemen Bencana Nasional dalam sebuah laporan.
Beberapa gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 6,1 skala Richter, mengguncang Vanuatu semalam.
Bandara internasional Port Vila akan ditutup untuk maskapai komersial selama 72 jam, untuk memungkinkan pesawat medis dan darurat mendarat, kata CEO Airports Vanuatu Jason Rakau kepada VBTC.
Adapun kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memperkirakan 116.000 orang, sekitar sepertiga dari populasi negara itu, telah terkena dampak gempa bumi.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)