シェア:

PALEMBANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan bangkitkan semangat kemandirian melalui latihan keterampilan tata rias wajah napi perempuan di LP Perempuan.

"Pelatihan itu dilaksanakan atas kolaborasi Lapas Perempuan Palembang dengan Rivera Kosmetik dan Make Up Artist (MuA) ternama, Oktarina, yang diikuti oleh 20 narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP)," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Ilham Djaya, di Palembang, Senin.

Menurut dia, pihaknya terus mendorong pelaksanaan program pembinaan kemandirian di seluruh lapas dan rumah tahanan negara (rutan) seperti yang dilakukan kali ini di Lapas Perempuan Palembang.

Salah satu program inovatif yang mendapatkan perhatian WBP adalah pelatihan kemandirian melalui kelas kecantikan (beauty class).

Kegiatan ini adalah salah satu wujud nyata pembinaan yang bertujuan mempersiapkan mereka agar lebih mandiri setelah kembali ke masyarakat.

“Pelatihan seperti ini sangat penting untuk memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan yang bisa dimanfaatkan setelah menjalani masa pidana atau kembali ke tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Program pelatihan kemandirian seperti ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Kanwil Kemenkumham Sumsel untuk mendukung rehabilitasi dan pemberdayaan warga binaan.

Pembinaan kemandirian adalah salah satu pilar utama pemasyarakatan yang terus dioptimalkan agar warga binaan dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

"Kami berkomitmen untuk berinovasi dalam menghadirkan program-program pembinaan kemandirian yang adaptif dan relevan, sebagai bekal keterampilan yang dapat membantu warga binaan ke depannya," jelas Kakanwil Ilham Djaya.

Sementara Kepala Lapas Perempuan Palembang, Desi Andriyani menjelaskan bahwa selama kegiatan yang dijadwalkan satu pekan itu, para peserta diajarkan teknik rias wajah bertema 'makeup flawless'.

Teknik rias wajah tersebut tidak hanya relevan untuk kebutuhan WBP sehari-hari tetapi juga memiliki potensi untuk diterapkan dalam dunia industri kecantikan.

“Kami ingin memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengembangkan diri dan memiliki keterampilan yang bermanfaat. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberdayakan mereka selama menjalani masa pidana,” ujar Kalapas Desi Andriyani.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)