JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, merespons pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Presiden China, Xi Jinping. Menurutnya, kunjungan Mengan ke Beijing merupakan langkah strategis sebagai upaya Indonesia untuk meredakan tensi ketegangan di wilayah Asia Timur.
Terutama di kawasan-kawasan dengan potensi konflik seperti Laut China Selatan, Laut China Timur, Semenanjung Korea, dan Selat Taiwan.
"China dan Indonesia berperan penting menjaga kestabilan keamanan kawasan di saat ekonomi dunia tidak menentu," ujar Meutya Hafid kepada wartawan, Selasa, 2 Maret.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, kunjungan Prabowo ke China juga dapat dilihat dari konteks kawasan Indo-Pasifik. Di mana kebangkitan China dan episentrum pertumbuhan global di kawasan menyebabkan Indo-Pasifik menjadi 'medan pertarungan' kekuatan besar dunia, China dan AS.
"Indonesia, melalui kunjungan Pak Prabowo Subianto, ingin menempatkan diri dan mengambil posisi dalam menghadapi realitas, dinamika, dan tantangan di Indo-Pasifik," katanya.
Kunjungan itu, tambah Meutya, juga sebagai bentuk komitmen Prabowo Subianto dalam melanjutkan arah kebijakan politik luar negeri Presiden Joko Widodo. Apalagi, Xi Jinping juga menitipkan salam tulus kepada Presiden Joko Widodo kepada Prabowo.
"Sebagai Ketua Komisi I DPR RI, saya melihat ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping kepada Pak Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih Indonesia adalah tata krama diplomasi yang sangat tulus dua negara bersahabat dan memiliki hubungan sejarah yang amat panjang," katanya.
Menurut Meutya, ucapan selamat ini juga sekaligus sebagai wujud rekognisi (pengakuan) dari China bahwa Indonesia adalah mitra strategis di kawasan.
また読む:
"Ini modal yang sangat baik Indonesia di bawah pemerintahan baru nanti," pungkasnya.
Diketahui, Presiden China Xi Jinping mengundang Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih untuk melakukan kunjungan resmi ke China pada 31 Maret - 2 April 2024. Kunjungan Prabowo ke China tersebut menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sebagai presiden terpilih.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)