シェア:

JAKARTA - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmas Sahroni, mengapresiasi kinerja Polri yang menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Sahroni menilai, penetapan Firli tersebut membuktikan Polri serius menangani kasus tersebut.

"Karena mungkin masyarakat tunggu proses perkara yang menyita pengelihatan publik, bahwa ada perkara yang belum jelas dan akhirnya tadi malam, tengah malam sudah diumumkan Polda Metro," ujar Sahroni saat dihubungi wartawan, Kamis, 23 November.

"Ini bukti bahwa republik kita tidak ada yang pada posisi aman dan kita enggak mau menjustifikasi semua pihak yang seolah-olah merasa benar," lanjutnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR itu pun meminta Filri Bahuri mengundurkan diri sebagai ketua KPK.

"Seharusnya FB dengan inisatif mengundurkan diri atas status yang sudah diterima," katanya.

Sebelumnya, Sahroni mendesak Polri mengusut dugaan pemerasan Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo. Desakan Sahroni supaya polisi segera memeriksa Firli berangkat dari penangkapan Syahrul oleh KPK yang dianggap sewenang-wenang.

"Kalau gitu saya akan menggunakan kewenangan untuk meminta polisi untuk segera (memeriksa Firli Bahuri)," ujar Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis, 12 Oktober, malam.

"Kalau memang benar ada dugaan pemerasan, maka polisi juga harus melakukan hal yang sama," sambung dia.

Syahrul ditangkap KPK di apartemen yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Oktober. Penangkapan tersebut berlangsung sehari sebelum Syahrul akan menghadiri pemanggilan KPK, Jumat, 13 Oktober.

 

 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)