Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini Hailey Bieber mengungkapkan ia mengidap kista ovarium. Melalui postingan Instagramnya, Hailey memperlihatan ia sedang berbaring sambil menunjukkan perutnya yang membengkak karena mengidap dua kista ovarium.

“Saat ini saya punya dua kista ovarium. Jika Anda punya masalah dengan kista ovarium, saya ada di sana bersamamu,” kata Hailey Bieber, dikutip dari Page Six, pada Selasa, 29 April 2025.

Pernyataan Hailey Bieber ini membuat penyakit kista ovarium kini menuai sorotan. Kista ovarium merupakan penyakit di mana kantung berisi cairan (kista) terdapat di dalam atau di dalam atau permukaan ovarium, dikutip dari Mayo Clinic, pada Selasa, 29 April 2025.

Pada umumnya, kista ovarium merupakan penyakit yang tidak berbahaya dan bisa menghilang tanpa pengobatan. Namun, terdapat kasus yang bisa berbahaya jika tidak kunjung menghilang dan menyebabkan pendarahan.

1. Jenis kista ovarium

Jenis kita ovarium terdapat dua, yakni kista fungsional dan kista non-fungsional. Kista fungsional terbentuk selama siklus menstruasi, yang biasanya tidak berbahaya dan menghilang setelah beberapa siklus menstruasi.

Sementara kista non-fungsional terbentuk karena pertumbuhan sel yang tidak normal atau kondisi medis lainnya, seperti endometriosis dan teratoma.

2. Ukuran kista

Ovarium yang terdapat kista ukurannya akan lebih besar dibandingkan ovarium normal. Kista ovarium biasa terjadi pada perempuan yang masih menstruasi hingga gampir menopause atau kondisi tidak lagi menstruasi.

Jika ukuran diameter kista sudah lebih dari 5-10 sentimeter atau setara dengan ukuran jeruk nipis, maka harus diperiksa. Ukuran tersebut harus dilakukan operasi pengangkatan kista.

3. Penyebab kista ovarium

Kista ovarium dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk masalah hormonal, kehamilan, infeksi panggul, dan endometriosis. Penyebab paling umum adalah dengan siklus menstruasi, di mana folikel yang berisi sel telur tidak menutup setelah ovulasi.

4. Gejala kista ovarium

Pada umumnya kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Namun, jika kista besar atau pecah dapat menyebabkan nyeri perut atau panggul, nyeri saat menstruasi, pendarahan tidak teratur, hingga gangguan pada kesuburan.

5. Penanganan kista ovarium

Penanganan kista ovarium biasanya dilakukan dengan observasi lebih dahulu. Jika kista yang ditemukan berukuran kecil dan fungsional biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Kemudian akan dilakukan pengobatan hormonal untuk mencegah pertumbuhan kista lebih lanjut atau mencegah kista berulang. Pada kista yang terus bertumbuh dan berukuran besar, maka harus dilakukan operasi pengangkatan karena bisa dicurigasi sebagai kanker.