Partager:

JAKARTA - SpaceX continues to show significant developments in the Starship rocket program, with the latest launch indicating the readiness of these vehicles to be widely used. SpaceX's COO, Gwynne Shotwell, stated that Falcon and Dragon may be retiring in less than a decade, to be precise around 2030.

JAKARTA - SpaceX continues to show significant developments in the Starship rocket program, with the latest launch indicating the readiness of these vehicles to be widely used. SpaceX's COO, Gwynne Shotwell, stated that Falcon and Dragon may be retiring in less than a decade, to be precise around 2030.

JAKARTA - SpaceX continues to show significant developments in the Starship rocket program, with the latest launch indicating the readiness of these vehicles to be widely used. SpaceX's COO, Gwynne Shotwell, stated that Falcon and Dragon may be retiring in less than a decade, to be precise around 2030.

JAKARTA - SpaceX continues to show significant developments in the Starship rocket program, with the latest launch indicating the readiness of these vehicles to be widely used. SpaceX's COO, Gwynne Shotwell, stated that Falcon and Dragon may be retiring in less than a decade, to be precise around 2030.

JAKARTA - SpaceX continues to show significant developments in the Starship rocket program, with the latest launch indicating the readiness of these vehicles to be widely used. SpaceX's COO, Gwynne Shotwell, stated that Falcon and Dragon may be retiring in less than a decade, to be precise around 2030.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.

At Baron's investment conference in New York, Shotwell expressed SpaceX's big ambitions regarding Starship. "We want to fly it more often," he said, following approval from the FAA to increase its launch frequency by 25 times per year.

Shotwell has also recorded Falcon's success with more than 400 launches so far, but he is optimistic that Starship could hit a similar mark in the next four years. "We won't be surprised if we launch 400 Starship missions in the next four years," he added.

NASA is expected to start a two-week launch with Starship in 2025, as the flight schedule increases. Starship's sixth launch recently recorded the fastest time between the two missions, although the next launch (Flight 7) is scheduled for January 2025 due to additional testing and licensing updates from the FAA.

Although Starship has great potential, some challenges, such as environmental issues, remain. However, support from the government, particularly President Donald Trump, who received financial support from Elon Musk in his campaign, is believed to be able to minimize this obstacle.

"Starship will make Falcon 9 and Dragon capsule obsolete," said Shotwell. He explained that Falcon and Dragon will still be operational for the next 6-8 years, but Starship is projected to be the main choice for future SpaceX missions.

Reduction Of Market Costs And Domination

With its fully reusable nature, Starship offers a much lower launch cost than other rockets in the world, including medium and heavy-lifting rockets. This makes it attractive to commercial launches, especially if Starship's launch rate can match Falcon 9.

SpaceX also plans to move most of Starlink's missions to Starship, considering the mission is the biggest contributor to the Falcon 9 launch frequency. This move not only accelerates Starship adoption, but also strengthens SpaceX's dominance in the space launch industry.

With great cost efficiency and capacity, Starship has the potential to revolutionize the space industry and make it a major launch vehicle in the future.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)