JAKARTA - Dunia belum lama ini kehilangan maestro tabla, Zakir Hussain yang meninggal di usia 73 tahun. Peraih empat piala Grammy ini mengembuskan napas terakhir setelah mengalami komplikasi penyakit jantung.
'Ustad' Zakir adalah sosok yang dihormati di kalangan pecinta musik sejati. Ia mengubah tabla - sepasang drum yang digunakan dalam musik klasik India - menjadi instrumen solo yang dicintai secara global.
Lahir di Mumbai pada 9 Maret 1951, Zakir tumbuh dengan arahan langsung dari ayahnya, Ustad Allarakha Khan, yang juga seorang maestro tabla. Dedikasinya bermusik sejak usia muda membuatnya kerap dipercaya tampil di berbagai panggung.
Hussain muda pernah mendapat kesempatan untuk tampil bersama pemain sitar dan komposer legendaris India, Pandit Ravi Shankar. Saat masih 19 tahun, ia telah lebih dari 150 kali manggung dalam setahun, baik di India maupun mancanegara.
Ia mendapat julukan 'The Dancing Fingers', jemari yang menari, membuat alat perkusif sederhana jadi sesuatu yang ajaib. Reputasinya makin tersohor di era 80 dan 90an, salah satu momentum emasnya di kancah musik.
VOIR éGALEMENT:
Pada albumnya di tahun 1992, “Planet Drum”, ia dan Mickey Hart memenangkan Grammy dalam kategori "Album Musik Dunia Terbaik". Ia juga tampil bersama artis-artis legendaris seperti George Harrison dari The Beatles, pemain cello Yo-Yo Ma, dan Van Morrison.
Ya, Zakir Hussain menjadikan musik sebagai sarana ekspresi yang menembus batasan bahasa dan budaya. Ia terjun ke banyak skena, mulai klasik, etnik, jazz, fusion dan banyak lainnya.
Kecintaannya pada musik tertuang lewat produktivitasnya dalam berkarya. Sepanjang enam dekade kariernya, ia telah menelurkan total 71 album live maupun studio. Karyanya di tahun 2023 bertajuk This Moment jadi suguhan terakhir sebelum ia berpulang.
Zakir Hussain juga menuangkan kreativitasnya di bidang lain, yakni film. Belasan film pernah ia bintangi sejak era 80 hingga 2024. Sang seniman sejati, telah melakukan banyak hal, meninggalkan warisan yang melimpah bagi generas-generasi setelahnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)