Partager:

JAKARTA - Keluarga mendiang Zakir Hussain, membuat unggahan Instagram untuk pertama kalinya sejak sang maestro tabla asal India itu meninggal dunia pada 15 Desember lalu.

Diketahui bahwa Hussain menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 73 tahun di salah satu rumah sakit di San Fransisco, Amerika Serikat.

Dalam foto monokrom yang diunggah di akun Instagram resmi sang maestro, memperlihatkan tangan Hussain, istrinya Antonia Minnecola, kedua putrinya Anisa Qureshi dan Isabella Qureshi saling berpegangan erat.

"Selalu bersama dalam cinta," tulis keluarga Hussain, mengutip keterangan unggahan, Senin, 23 Desember.

Adapun, Zakir Hussain dimakamkan di pemakaman Fernwood yang terletak di San Francisco pada hari Kamis, 19 Desember.

Beberapa pengagumnya berkumpul di pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir. Sivamani dan beberapa musisi lain memainkan drum dari jarak yang agak jauh untuk memberi penghormatan terakhir kepadanya.

Zakir Hussain begitu tersohor di kalangan musisi dan pecinta musik sejati. Melalui penampilannya, ia mengubah tabla - sepasang drum yang digunakan dalam musik klasik India - menjadi instrumen solo yang dicintai secara global.

Hussain yang lahir di Mumbai pada 9 Maret 1951, mendapat arahan langsung dari ayahnya, Ustad Allarakha Khan, yang juga seorang maestro tabla.

Saat remaja, Hussain mendapat kesempatan untuk tampil bersama pemain sitar dan komposer legendaris India, Pandit Ravi Shankar. Pada usia 19 tahun, ia bahkan tampil di lebih dari 150 konser dalam setahun, baik di India maupun mancanegara.

Seiring perkembangannya, ia berkontribusi pada soundtrack beberapa film, tampil solo, dan berkolaborasi dengan artis-artis di panggung dunia.

Pada albumnya di tahun 1992, “Planet Drum”, ia bersama drummer Mickey Hart memenangkan Grammy dalam kategori "Album Musik Dunia Terbaik". Ia juga tampil bersama artis-artis legendaris seperti George Harrison dari The Beatles, pemain cello Yo-Yo Ma, dan Van Morrison.

Hussain kemudian memperoleh tujuh nominasi Grammy, dengan memenangkan empat di antaranya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)