JAKARTA - Banyak yang orang merasa dan menyebut bahwa bulan Januari berjalan begitu lama. Terkait hal tersebut, ternyata ada penjelasan secara ilmiah yang bisa mengungkap penyebabnya.
Dikutip dari The New Statesman, pada Rabu, 22 Januari 2025, peneliti di University of Cambridge, William Shark, mengatakan bahwa bulan Januari terasa begitu lambat bagi sebagian orang karena dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya adalah karena berkaitan dengan persepsi waktu.
Sebuah studi menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kecepatan sistem jam internal yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cuti liburan yang membuat waktu terasa begitu cepat.
Mengacu pada fenomena jam internal tersebut, Januari bisa terasa berjalan lebih lama karena hampir setiap orang kembali melakukan aktivitas padat, yang dinilai membebani. Aktivitas itu dijalani setelah mereka menghabiskan Desember dengan banyaknya momen santai dan liburan menyenangkan untuk perayaan Natal dan Tahun Baru.
Terkait jam internal selaras dengan hipotesis jam dopamin. Tingkat dopamin yang lebih tinggi mampu mempercepat jam internal tubuh manusia, yang membuat waktu terasa berjalan dengan begitu cepat.
Dopamin merupakan hormon yang kadarnya dapat meningkat ketika seseorang merasa senang. Hormon ini juga berkaitan dengan motivasi dan penghargaan, yang memengaruhi emosi, gerakan, sensasi kesenangan, konsentrasi, dan merasakan sakit.
Pada bulan Desember, banyak hari libur yang bisa diisi dengan kegiatan menyenangkan sehingga dopamin seseorang meningkat dan jam internalnya terasa cepat. Berbeda dengan Januari yang diisi dengan kegiatan menyibukkan, yang bisa membuat dopamin menurun, sehingga merasa Januari berlangsung begitu lama.
Selain itu, pada bulan Januari, manusia disebut sangat sadar terhadap waktu yang membuatnya terasa berjalan lambat. Hal ini karena pada bulan Januari manusia cenderung tidak memiliki sesuatu untuk dinanti-nantikan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)