JAKARTA - Penyanyi Anisa Bahar menurutkan kalau putrinya, Jelita Bahar memiliki gangguan kecemasan alias anxiety disorder. Sayangnya, Anisa mengaku pada saat itu ia tidak memahami terkait gangguan kesehatan mental tersebut. Alhasil ia malah membawa Jelita ke orang pintar karena merasa anaknya diguna-guna.
"Iya tahu, tapi aku kan nggak mengerti ada penyakit itu kan jadi aku pikir ini anak kenapa. Jadinya aku bukannya bawa ke psikiater aku malah bawa ke orang pintar," tutur Anisa Bahar dikutip VOI dari Instagram @rumpi_ttv, Selasa, 24 Desember.
"Itu aku bawa kayaknya anak aku kena guna-guna deh. Karena sampai aku bilang 'apa anak aku gila ya?', karena benar-benar nggak paham," ucapnya.
Anisa bercerita Jelita pernah mendadak kejang ketika pergi bersamanya di dalam mobil hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Di momen itu pun, Anisa masih belum memahami apa yang terjadi dengan putrinya.
"Karena di depan mata kepalaku sendiri, kita lagi jalan nih, naik mobil, aku bawa mobil, tiba-tiba dia kejang gitu, minta aku minggir, keluar tol, akhirnya masuk rumah sakit," tuturnya.
"Terus sudah gitu dia minta masuk rumah sakit, akhirnya dirawat, kayak gitu-gitu menurut aku, ya Allah ini kenapa? Anak aku punya gangguan apa? Apa gangguan jiwa?" sambung Anisa.
Kondisi Jelita ini sempat menghambat Anisa untuk mencari uang karena sang putri yang kerap menangis ketika akan ditinggal bekerja sang ibu.
"Iya, sampai setiap hari itu dia sering banget masuk rumah sakit, aku sampai nggak bsia kerja, aku berangkat kerja dia selalu menangisi aku, kayak nangis nggak mau ditinggal aku, jadi aku bingung juga kan kalau aku nggak kerja siapa yang kasih makan?," bebernya.
VOIR éGALEMENT:
Untungnya kini, Anisa pelan-pelan sudah memahami kondisi putrinya dan mencoba meminta maaf karena ia sempat tidak bisa mengerti.
"Sudah paham sekarang. Aku minta maaf mungkin aku belum bisa menjadi ibu yang baik, mungkin kemarin aku nggak mengerti dia," terang Anisa.
"Sampai mungkin membuat dia juga depresi, mungkin membuat dia 'kamu mamah aku tapi kamu nggak mengerti aku', karena aku memang nggak paham akan penyakit itu kan," tandasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)