Partager:

JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan pemerintah sudah mengantongi komitmen dari Apple secara tertulis terkait rencana investasi di Indonesia. Karena itu, dia menekankan komitmen Apple membangun pabrik tak perlu diragukan lagi.

“Jadi, kalau komitmennya itu tidak usah diragukan lagi karena mereka sudah memberikan secara detail,” kata Rosan dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 11 Desember.

Lebih lanjut, Rosan mengaku pemerintah secara intensif juga melakukan komunikasi dengan Apple. Saat ini, pembahasannya masuk tahap menyempurnakan perjanjian investasi tersebut.

“Jadi, ini sudah tinggal fine tuning, karena secara tertulis mereka sudah berikan. Tetapi perlu ada pembahasan dengan kementerian terkait juga,” jelasnya.

Adapun nilai investasi yang bakal diterima Indonesia masih belum berubah yakni 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15,9 triliun (asumsi kurs Rp15.900 per dolar AS).

Rosan mengatakan pihak Apple sendiri menargetkan pembangunan pabrik dimulai pada tahun 2026. Namun, pemerintah mendorong agar Apple merealisasikan investasinya lebih cepat yakni di tahun depan.

“Sekarang sedang kita push ke sana untuk bisa ada realisasi 2025. Tapi, mereka sudah menyampaikan secara tertulis kepada kami,” tuturnya.

Terkait dengan investasi, Rosan mengatakan nantinya Apple akan membawa lebih dari satu vendor pembuat komponen gawainya ke Indonesia.

“Jadi, masih ada vendor-vendor lain, karena dari satu iPhone 16 aja itu vendornya itu ada 320 vendor. Di kita itu baru satu dan itu pun yang sangat-sangat kecil. Nah, ini vendor yang dibawa adalah vendor yang besar, yang bisa menghasilkan penjualan minimal 1 miliar dolar AS juga,” jelasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)