Partager:

JAKARTA - Relaksasi atau kenaikan sementara harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 akan berakhir pada 24 April mendatang. Adapun relaksasi ini menyasar delapan zona wilayah.

Lalu, apakah HET beras premium ini akan diperpanjang?

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui tidak menutup kemungkinan relaksasi HET beras premium tersebut akan diperpanjang.

Namun, dia menekankan saat ini pemerintah masih melakukan kajian terkait harga beras.

“Kemungkinannya bisa dilanjutkan, bisa didrop, atau dilakukan review untuk dinaikan. Bisa, semuanya bisa,” ujarnya ditemui di Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta, Kamis, 18 April.

Menurut Arief, pemerintah harus memperhatikan semua aspek dalam menentukan HET beras.

Pasalnya, akan berdampak kepada inflasi sektor pangan.

Adapun aspek yang dimaksud mulai dari produksi dalam negeri, ketegangan geopolitik internasional, nilai tukar rupiah, inflasi, daya beli, harga dan biaya di tingkat petani.

“Kita juga harus hati-hati,” ucapnya.

Meski begitu, Arief mengakui jika biaya yang dibutuhkan untuk produksi padi naik, maka harus ada penyesuaian harga agar tidak merugikan petani.

“Jadi publik harus mengetahui bahwa bila agro input itu naik, bila faktor-faktor atau variabel cost dari pembentuk harga beras atau apapun komoditas itu naik, itu harus disesuaikan supaya petani, peternak ayam, telur segala macam itu masih tetap mau beternak dan menanam,” tuturnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)