JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mengonfirmasi kunjungan 107 kapal pesiar yang dijadwalkan bersandar di wilayah Indonesia Timur sepanjang tahun 2024.
Kepala Pelindo Regional 3 Ardhy Wahyu Basuki menjelaskan, kapal pesiar yang berasal dari berbagai negara dengan tujuan wisata ke kawasan Asia, Asia Pasifik, hingga Australia tersebut totalnya membawa 172.750 wisatawan.
"Pelabuhan di wilayah Indonesia Timur yang menjadi tujuan favorit berlabuh kapal pesiar adalah Pelabuhan Benoa, Bali," katanya dikutip dari ANTARA, Selasa, 9 Januari.
Sepanjang tahun 2023, lanjut Ardhy, Pelabuhan Benoa dikunjungi 44 kapal pesiar.
Berikutnya Pelabuhan Lembar dan Gilimas, Nusa Tenggara Barat, yang dikunjungi 15 kapal pesiar.
Kemudian Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, yang dikunjungi 13 kapal pesiar.
Sedangkan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dikunjungi 10 kapal pesiar. Serta Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jawa Timur, dan Celukan Bawang, Bali, dikunjungi sembilan kapal pesiar.
Sementara jumlah kapal pesiar yang telah mengonfirmasi berkunjung di wilayah Indonesia Timur tahun ini, dibanding sepanjang 2023 lalu tergolong turun.
VOIR éGALEMENT:
Sepanjang tahun lalu, lanjutnya, Pelindo mencatat kunjungan sebanyak 146 kapal pesiar yang berlabuh di wilayah Indonesia Timur, dengan total 191.438 wisatawan dari berbagai negara.
Hingga akhir tahun 2024, dia memprediksi, totalnya bisa mencapai sebanyak 172 unit kapal pesiar, dengan jumlah wisatawan lebih dari 200.000 orang, melampaui kunjungan pada periode yang sama di tahun 2023.
"Tapi biasanya kalau kunjungan kapal pesiar itu setiap tahun semakin bertambah, bukan berkurang. Jadi kita harapkan akan lebih banyak lagi yang bisa masuk. Pertengahan tahun nanti kita mudah-mudahan akan bertambah lagi yang booking slot. Karena tahun ini masih baru dimulai. Harapan kita nantinya akhir tahun lebih banyak lagi kapal pesiar yang bisa masuk ke wilayah Pelindo Regional 3," ucapnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)