Partager:

JAKARTA - Manchester United menunjukkan dominasi atas Crystal Palace di pertandingan Premier League Inggrs. Namun dalam duel di Stadion Selhurst Park, Sabtu, 21 September 2024 malam WIB, MU hanya mampu bermain imbang 0-0. Manajer Erik ten Hag mengaku kecewa pemainnya tak bisa membobol gawang Palace.

MU sudah seharusnya menang lawan Palace. Pasalnya laga tersebut merupakan kesempatan terbaik MU untuk meraih tiga poin karena menghadapi tim papan bawah.

Bagaimana tidak, MU masih sulit mengalahkan tim-tim papan tengah, apalagi mereka yang berada di papan atas. Bermain di Old Trafford saja, MU bisa kalah saat menghadapi lawan dari big five seperti Liverpool.

Saat bertemu tim papan bawah sesungguhnya memberi kesempatan MU memperbaiki peringkat. Bahkan Ten Hag menyebut MU seharusnya bisa 'makan Palace hidup-hidup'.

Ten Hag punya keyakinan kuat The Red Devils bisa mempertahankan tren sekaligus berada di jalur yang tepat setelah menghajar Southampton 3-0. Selanjutnya, mereka menang besar 7-0 atas tim dari kasta bawah Barnsley di Carabao Cup.

Namun saat menyambangi markas Palace di London, MU malah tak berkutik. Pemegang rekor juara Liga Inggris 20 kali ini sepenuhya mendominasi pertandingan dengan menciptakan banyak peluang. Bahkan sepanjang babak pertama, serangan bergelombang MU memaksa Palace lebih banya bertahan.

Hanya saja tidak ada satu pun peluang yang bisa dikonversi menjadi gol. Termasuk dua peluang bagus dari Alejandro Garnacho dan Bruno Fernandes. Namun tendangan mereka masih melambung.

"Saat kami tidak menang, saya sungguh tidak puas," kata Ten Hag kepada Sky Sport. "Apalagi, kami seharusnya memenangkannya."

"Bahkan di babak pertama, kami seharusnya 'sudah makan mereka hidup-hidup'. Selanjutnya, di babak kedua, pertandingan memang berjalan imbang. Namun di babak pertama, kami seharusnya sudah bisa mencetak satu atau dua gol," ucapnya.

"Sayangnya, kami kehilangan dua poin. Kami pun beruntung tidak kalah di pertandingan ini," ujar eks pelatih Ajax Amsterdam ini.

Ten Hag pun memuji penampilan kiper Andre Onana yang menghindarkan MU dari kekalahan. Di laga tersebut Onana kembali mempertahankan gawang tetap clean sheet. Dirinya juga melakukan sejumlah penyelamatan gemilang yang menggagalkan Palace mencetak gol.

"Penyelamatan gemilang dilakukan Andre. Dia benar-benar tampil eksplosif di pertandingan ini. Dia menunjukkan sebagai kiper terbaik dengan melakukan dua penyelamatan dalam satu tindakan, kata Ten Hag lagi.

"Kami melihat bagaimana penampilan terbaik dia. Reaksi dia sangat bagus. Dia juga cepat. Aksi penyelamatan dia di babak kedua sungguh luar biasa," ucapnya.

Sementara, manajer Palace Oliver Glasner meyakini tim bermain lebih baik dibandingkan MU saat memasuki babak kedua. Meski demikian, dia tetap puas bisa mengambil poin di pertandingan melawan salah satu tim kuat di Liga Premier.

"Di babak pertama [kiper] Dean Henderson membuat kami tetap hidup dan menjaga kami tidak kebobolan. Harus diakui di babak itu, kami butuh kiper kelas dunia dan kami memang memilikinya," kata Glasner.

"Namun di babak kedua, kami bermain lebih baik. Organisasi permainan kami lebih baik dan rapi. Kami juga bermain lebih berani dan punya kesempatan memenangkan pertandingan. Kami memang seharusnya bermain seperti di babak kedua bila ingin bersaing dengan tim seperti MU," ucapnya.

Hasil imbang melawan Palace menjadikan MU yang sebelumnya berada di papan tengah akhirnya melorot ke papan bawah. Kini, MU yang mengantungi poin tujuh terpuruk di posisi 11. Terpaut lima poin dengan Liverpool yang bertengger di puncak klasemen.

Sementara, Palace yang mendapatkan poin tiga berada di peringkat 16. Mereka menempati posisi tiga strip di atas zona degradasi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)