JAKARTA - Kiper AS Roma Mile Svilar jadi penentu kemenangan dalam adu penalti melawan Feyenoord di laga kedua play-off Liga Europa. Roma menyingkirkan tim Eredivisie Belanda ini setelah menang 4-2 dalam duel di Stadion Olimpico, Roma, Jumat, 23 Februar 2024 dini hari WIB.
Roma harus bekerja keras saat menghadapi Feyenoord yang jelas bukan lawan ringan. Bahkan di kompetisi Belanda, Feyenoord menduduki peringkat dua di bawah PSV Eindhoven. Ini membuka peluang bagi mereka kembali berlaga di Liga Champions musim depan.
Pada laga pertama di kandang Feyenoord, Roma pun sudah mengalami kesulitan. Tuan rumah unggul lebih dulu melalui Igor Paixao. Beruntung, striker Romelu Lukaku berhasil menyamakan skor dan laga berakhir dengan skor imbang 1-1.
Hasil itu menjadikan kedua tim memiliki peluang sama untuk lolos ke 16 besar. Pasalnya gol tandang tidak lagi diperhitungkan sehingga Roma pun harus memenangkan laga tersebut.
Bila berakhir imbang dengan skor berapa pun, laga pun dilanjutkan extra time dan bahkan adu penalti.
Situasi itu yang terjadi saat Roma menjamu Feyenoord pada laga kedua play-off ini. Lagi-lagi, Feyenoord menyulitkan Giallorossi.
Bahkan tim tamu sudah membuat pelatih Roma Daniele De Rossi waswas. Bagaimana tidak, pertandingan baru berjalan lima menit, gawang Svilar yang memaksa kiper senior Rui Patricio duduk di bench ini sudah kebobolan.
Berawal dari aksi gelandang Quilindschy Hartman yang memberi umpan silang kepada Bart Nieuwkoop. Pemain sayap Roma Stephan El Shaarawy yang turun untuk membantu pertahanan mencoba membuang bola.
Namun upayanya gagal dan bola justru meluncur ke arah Santiago Gimenez. Penyerang tim nasional Meksiko ini kemudian melepaskan tendangan yang menaklukkan Svilar.
Roma menunjukkan respons bagus saat tertinggal oleh gol cepat itu. Mereka langsung bangkit untuk menekan lawan. Hasilnya, Lukaku nyaris membobol gawang Feyenoord saat menyambut sepak pojok. Namun usahanya masih gagal.
Selanjutnya, Feyenoord berpeluang mendapat hadiah penalti saat Calvin Stengs dijatuhkan bek Diego Llorente. Namun setelah ditinjau lewat VAR, tidak ada kontak fisik sehingga tidak ada penalti.
Setelah berkali-kali serangan tuan rumah gagal, akhirnya gelandang Lorenzo Pellegrini berhasil mencetak gol di menit 11. Dirinya menuntaskan umpan El Shaarawy lewat tendangan ke sudut atas gawang.
Skor 1-1 itu bertahan sampai akhir babak pertama. Begitu pula di babak kedua tidak ada tambahan gol sampai akhirnya dilanjutkan dengan extra time.
VOIR éGALEMENT:
Karena tidak ada tambahan gol dan skor tetap 1-1 sehingga agregat menjadi 2-2, pertandingan diselesaikan adu penalti. Svilar tampil sebagai bintang dengan menggagalkan dua eksekusi dari David Hancko dan Alireza Jahanbakhsh.
Dari pihak Roma, Lukaku yang gagal menuntaskan eksekusi. Sedangkan Nicola Zalewski yang menjadi penendang terakhir menjadi penentu.
Eksekusinya berhasil dan Roma menang 4-2. Penendang terakhir Feyenoord tidak melakukan tugas karena tidak mempengaruhi skor akhir. Roma yang lolos ke 16 besar Liga Europa.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)