JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menyoroti potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan bisa terjadi selama arus mudik Idulfitri 1446 H.
Puan mengingatkan pemerintah terkait pentingnya antisipasi cuaca ekstrem saat puncak mudik Lebaran 2025 yang akan berlangsung mulai 28-30 Maret ini.
Puan menegaskan keselamatan pemudik harus menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah di momen Lebaran ini.
"Keselamatan para pemudik harus menjadi prioritas utama. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus memastikan kesiapan infrastruktur, transportasi, dan sistem informasi agar masyarakat bisa mudik dengan aman di tengah ancaman cuaca ekstrem," kata Puan, Rabu, 27 Maret.
Sebagai informasi, berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan didominasi cuaca berawan hingga hujan ringan untuk periode 24-27 Maret 2025. Beberapa daerah pun diprediksi mengalami hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang.
Menurut BMKG, wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat menjadi wilayah yang perlu diwaspadai, sementara hujan lebat dengan angin kencang juga berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur. Kombinasi dari beberapa gangguan atmosfer juga disebut berpotensi berpengaruh pada kondisi perairan dengan memunculkan gelombang tinggi, terutama di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Karena itu, Puan mengingatkan Pemerintah dan stakeholder terkait untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi guna mengurangi risiko akibat cuaca ekstrem.
“Salah satu yang harus menjadi perhatian adalah penyebaran informasi cuaca yang harus dilakukan secara real-time melalui berbagai kanal, termasuk media massa dan aplikasi transportasi online,” kata dia.
Puan juga mengusulkan agar papan informasi digital di rest area dan terminal transportasi umum digunakan untuk memberikan pembaruan cuaca kepada pemudik.
"BMKG harus terus memperbarui informasi cuaca secara akurat dan cepat. Masyarakat harus mendapatkan peringatan dini agar bisa mengambil keputusan perjalanan yang lebih aman," ucap Puan.
Selain itu, Puan juga menekankan pentingnya koordinasi intens antara BMKG dengan pihak-pihak yang terkait dengan layanan transportasi. Termasuk dengan maskapai penerbangan, perusahaan bus, dan operator kapal agar mereka memiliki pedoman operasional dalam menghadapi cuaca ekstrem.
"Pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur transportasi, seperti bandara, pelabuhan, dan terminal, untuk menghadapi kemungkinan gangguan akibat cuaca buruk," kata Puan.
Puan mengatakan, kesiapan jalur mudik juga perlu diperhatikan secara maksimal. Ia menilai, perbaikan infrastruktur, terutama sistem drainase di ruas jalan utama harus dilakukan untuk mencegah banjir yang dapat menghambat arus lalu lintas.
VOIR éGALEMENT:
“Kita berharap agar pembangunan tanggul di daerah rawan longsor segera diselesaikan, dan Pemerintah perlu pula memastikan jembatan serta rel kereta api dalam kondisi aman,” kata Puan.
"Pengamanan jalur mudik harus lebih diperketat, termasuk penambahan personel kepolisian di titik-titik rawan kecelakaan dan bencana. Pemerintah juga perlu menyiapkan posko darurat di wilayah yang berisiko tinggi agar evakuasi dapat dilakukan dengan cepat jika diperlukan," lanjutnya.
Puan juga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan perjalanan. Ia menyarankan para pemudik untuk selalu memantau informasi cuaca, memastikan kendaraan dalam kondisi prima, serta tidak memaksakan perjalanan jika terjadi hujan lebat atau angin kencang.
"Kita semua tentu berharap arus mudik tahun ini berjalan lancar. Maka keselamatan harus tetap menjadi prioritas. Mari kita bersama-sama bersiap dan selalu waspada agar perjalanan mudik bisa tetap nyaman dan aman," pungkas Puan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)