JAKARTA – Enam jamaah umrah Indonesia meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan perlintasan Mekkah-Madinah. Anggota Komisi VIII DPR KH An’im Falachuddin meminta penanganan korban luka maupun selamat harus optimal.
“Sepuluh hari terakhir Ramadhan, kawasan Mekkah dan Madinah dipadati jemaah umrah dari berbagai negara. Kecelakaan ini adalah kejadian yang tidak diduga dan tidak diharapkan," ujar KH An’im Falachuddin, Sabtu, 22 Maret.
"Kami berharap pemerintah segera bekerja sama dengan Kedutaan Arab Saudi untuk mempermudah proses penanganan korban. Kami juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban,” sambungnya.
Sebagai informasi, bus yang membawa 20 jamaah umrah asal Indonesia habis terbakar setelah terlibat insiden kecelakaan dengan mobil berjenis jeep. Bus hilang kendali setelah disalip jeep dengan kecepatan tinggi.
Bus kemudian menabrak jeep dan terguling keluar badan jalan. Selain enam WNI meninggal, insiden ini juga menewaskan tiga WNA yakni kernet bus dari Pakistan dan dua pengendara jeep asal Bangladesh.
Kiai An’im mengatakan dari keterangan Konjen Arab Saudi diketahui selain enam WNI meninggal, terdapat tiga jamaah yang mengalami luka berat. Sedangkan 11 jamaah lainnya bisa melanjutkan prosesi umrah.
“Kami berharap korban luka maupun meninggal bisa mendapatkan perlakuan semestinya,” katanya.
Legislator PKB ini mengapresiasi langkah cepat Konsulat Jenderal RI yang telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama. Ia meminta kedua kementerian tersebut membantu proses penanganan korban luka-luka yang masih menjalani perawatan.
"Untuk korban meninggal, pemerintah diminta memfasilitasi proses pemakaman," imbuhnya.
Selain itu, Kiai An'im menekankan pentingnya keterlibatan biro umrah dalam proses penanganan korban dan penyelidikan kecelakaan.
“Biro umrah harus terbuka dalam proses penyelidikan, termasuk memeriksa apakah ada ketidaklayakan kendaraan, faktor human error, atau murni kecelakaan. Semua harus transparan,” tegasnya.
VOIR éGALEMENT:
Ia juga menekankan pentingnya upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Khususnya peran dari kedutaan, maupun konjen Indonesia di Arab Saudi.
"Upaya pencegahan harus dilakukan untuk memastikan keselamatan jemaah umrah Indonesia,” pungkasnya.
Diberitakan, sebuah bus yang mengangkut jemaah umrah warga negara Indonesia (WNI) terlibat kecelakaan di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis, 20 Maret, siang waktu setempat.
Sebanyak 20 jemaah asal Indonesia menjadi korban dalam insiden yang terjadi sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah ini. Enam orang diantaranya meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka.
"KJRI Jeddah segera mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke lokasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat, Rumah Sakit, Tour Leader, Perwakilan Kementerian Haji, Muassasah dan Perusahaan Bus serta memastikan kondisi korban," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 21 Maret.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)