Partager:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan membahas upaya berkelanjutan untuk melawan kebangkitan ISIS di Suriah setelah jatuhnya Bashar-al Assad.

“Negara kami bekerja sangat keras dan memberikan banyak hal selama bertahun-tahun untuk memastikan penghapusan wilayah kekhalifahan ISIS, untuk memastikan bahwa ancaman tidak muncul lagi, dan sangat penting bagi kami untuk terus melakukan upaya tersebut,” kata Blinken dilansir Reuters, Jumat, 13 Desember.

Pembicaraan juga terfokus pada aspek penting dalam membangun stabilitas di Suriah – bentrokan di bagian utara negara itu antara pasukan Kurdi yang didukung AS dan pemberontak yang didukung Turki.

Fidan mengatakan setelah pertemuan tersebut, prioritas Turki di Suriah adalah untuk memastikan stabilitas sesegera mungkin. “Untuk mencegah terorisme meluas dan untuk mencegah ISIS dan PKK mendominasi di sana,” kata dia.

“Kami membahas secara rinci apa yang bisa kami lakukan mengenai hal ini, apa yang menjadi perhatian kita bersama, dan solusi apa yang harus kita ambil bersama,” imbuh Fidan.

Sekutu NATO, Washington dan Ankara, mendukung pemberontak Suriah selama perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun, namun kepentingan mereka bentrok ketika menyangkut salah satu faksi pemberontak – Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi.

SDF adalah sekutu utama dalam koalisi AS melawan militan ISIS. Kelompok ini dipelopori oleh Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang dianggap Ankara sebagai perpanjangan tangan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan telah memerangi negara Turki selama 40 tahun.

Blinken, yang bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Kamis malam, juga mengatakan adanya kesepakatan luas mengenai apa yang Turki dan AS ingin lihat di Suriah setelah jatuhnya Assad.

Awal pekan ini, pasukan yang didukung Turki merebut kota Manbij di utara dari SDF yang didukung AS, yang kemudian menuju ke timur Sungai Eufrat.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)