Partager:

MEULABOH - Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Barat Cici Darmayanti mengatakan pelaporan dirinya ke KIP Aceh, oleh sejumlah komisioner terkait permintaan ganti ketua dan masalah subjektif lainnya.

“Saya dilaporkan ke KIP Aceh karena saya masalah internal dan subjektif, bukan soal lain,” kata Cici Darmayanti kepada wartawan di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu.

Cici mengatakan kalau pun dia dilaporkan terkait masalah kepemimpinan perempuan, ia mengatakan selama ini banyak jabatan yang di pimpin oleh perempuan di Kabupaten Aceh Barat dan daerah lain di Indonesia.

Salah satu contoh, kata dia, saat ini jabatan Ketua DPRK Aceh Barat juga dijabat oleh wakil rakyat dari kalangan perempuan.

Selain itu, ditanyai apakah pelaporan dirinya ke KIP Aceh, diduga turut mempermasalahkan dirinya bukan putri asli Aceh Barat, sehingga tidak pantas menjabat sebagai Ketua KIP Aceh Barat, hal tersebut ia nilai sangat substansi dan bersifat SARA.

Ia mengatakan selama ini dirinya telah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Aceh Barat, yang menyatakan dirinya sebagai warga Kabupaten Aceh Barat.

“Saya sudah lebih 10 tahun menjadi warga Aceh Barat,” katanya lagi.

Sudah di pleno dua kali untuk diganti

Cici Darmayanti membenarkan bahwa dirinya selama ini telah dilakukan pleno sebanyak dua kali, oleh komisioner KIP Aceh Barat untuk diganti dari jabatan ketua.

Pleno tersebut, kata dia, selama ini tidak pernah ia hadiri dan tidak ia ketahui, sehingga hal ini menjadi tanda tanya bagi dirinya.

Cici Darmayanti mengatakan selama ini dalam melaksanakan tugas di KIP Aceh Barat, dirinya selalu melakukan komunikasi dengan baik dengan para komisioner.

Begitu juga dengan pengambilan keputusan, ia juga melakukan sesuai PKPU dan berpegang pada ketentuan yang berlaku.

Ditanyai soal pertanyaan lain saat dipanggil KIP Aceh, Cici Darmayanti enggan menjelaskan kepada wartawan.

“Kita tunggu saja bagaimana nanti keputusan dari KPU RI, kan hasil pemanggilan saya kemarin oleh KIP Aceh sudah disampaikan ke KPU sebagai lembaga tertinggi,” ujar Cici Darmayanti.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)