JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sholikhah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) lebih gencar menyosialisasikan pola hidup sehat menyusul cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.
Menurut Sholikhah, sosialisasi itu penting untuk menghindari berbagai penyakit akibat cuaca ekstrem seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), migrain, influenza, hingga Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Cuaca yang semakin tidak menentu seperti panas ekstrem dan hujan ekstrem, akan berpengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat,” ucap Sholikhah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Selain sosialisasi pola hidup sehat, Sholikhah juga meminta agar petugas Dinkes membuat program-program inovatif di bidang pencegahan dan perlindungan terhadap masyarakat.
“Maka dalam hal ini, pihak Dinas Kesehatan perlu segera mengambil kebijakan dan program, baik promotif atau edukatif, preventif dan kuratif,” tutur Sholikhah.
另请阅读:
Ia khawatir akibat cuaca ekstrem kasus DBD bisa melonjak lagi. Oleh karena itu, warga harus diingatkan lagi agar melanjutkan gerakan 3M yakni menguras tempat air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga harus inovatif menyosialisasikan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan diri dan keluarga di tengah cuaca ekstrem, kata Sholikhah.
"Meningkatkan imun tubuh dengan makanan, minuman yang sehat dan bergizi,” kata Sholikhah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengingatkan mayoritas daerah di Indonesia mulai dari bagian barat, tengah, dan timur untuk mewaspadai potensi hujan deras yang terjadi pada Sabtu.
Berdasarkan laporan analisa Pusat Meteorologi Publik BMKG yang diterima di Jakarta, Sabtu, merinci daerah yang mesti mewaspadai dampak hujan deras antara lain Pulau Sumatera (Sumatera Selatan, Lampung), Pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten).
Untuk di Pulau Kalimantan (Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, dan Utara), Pulau Sulawesi (Sulawesi Utara, Tengah, Selatan, Tenggara, Barat, dan Gorontalo), Maluku (Maluku, Maluku Utara), Papua (Papua Barat, Papua Barat Daya, Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)