Partager:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melanjutkan pembangunan jalur sepeda pada tahun ini sepanjang 196,45 kilometer. Pembangunan jalur sepeda lanjutan ini mulai dikerjakan pada bulan Agustus hingga Desember 2022.

Hal ini merupakan implementasi dari Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 36 Pengembangan Prasarana dan Sarana Sepeda serta mendukung Program Jakarta Ramah Bersepeda.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin menyebut, jalur sepeda yang dibangun tahun ini berada pada 26 ruas jalur sepeda terproteksi, berbagi dengan jalan raya, dan jalur sepeda yang berada di trotoar.

"Pembangunan lajur sepeda tahun anggaran 2022 direncanakan sepanjang 196,45 kilometer yang terdiri dari lajur sepeda terproteksi sepanjang 40,06 kilometer, berbagi (share) sepanjang 154,73 kilometer, serta di trotoar atau complete street sepanjang 1,67 kilometer," kata Syafrin dalam keterangannya, Selasa, 20 September.

Saat ini, terdapat 114,5 kilometer yang sudah dibangun. Sehigga, total perluasan jalur sepeda yang dibangun saat ini sekitar 300 meter.

Jalur sepeda ini dibangun dengan pengecatan dan marka jalan. Pada jalur sepeda terproteksi, Dishub DKI menempatkan pembatas agar terpisah dari pengguna jalan lainnya.

Syafrin meminta para pengguna jalan termasuk pengendara kendaraan bermotor bisa mematuhi pengaturan lalu lintasnya.

"Diimbau kepada para pengguna jalan (motorized dan unmotorized) agar menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan," urai Syafrin.

Pembangunan jalur sepeda pada tahun ini berada di:

1. Prof. Dr. Satrio-Kampung Melayu (13,50 kilometer).

2. D.I. Panjaitan-Yos Sudarso (23,78 kilometer).

3. Gambir-Cikini-Rasuna (15,44 kilometer).

4. Tugu Tani-Simpang Senen (1,58 kilometer).

5. Simpang Senen-Salemba Raya (5,75 kilometer).

6. Otto Iskandar Dinata (4,33 kilometer).

7. M.T. Haryono-Gatot Subroto-Palmerah (19,25 kilometer).

8. Dr. Sahardjo-Dr. Supomo (9,25 kilometer).

9. Kebayoran Baru Extention (6,63 kilometer).

10. Pattimura-Iskandarsyah Raya (3,77 kilometer).

11. Pejompongan Galunggung (8,75 kilometer).

12. Perintis Kemerdekaan-Simpang Senen (16,79 kilometer).

13. S. Parman (8,41 kilometer).

14. Juanda - Pecenongan (1,74 kilometer).

15. Suryopranoto-Pos (6,36 kilometer).

16. Simpang Rasuna-Ragunan (8,50 kilometer).

17. I Gusti Ngurah Rai (12,74 kilometer).

18. Dewi Sartika (5,54 kilometer).

19. K.H. Mas Mansyur (8,84 kilometer).

20. Cideng Raya (2,32 kilometer).

21. Cikajang (0,64 kilometer).

22. Kapten Tendean (6,63 kilometer).

23. Tentara Pelajar (4,18 kilometer).

24. Trunojoyo (0,94 kilometer).

25. Wolter Monginsidi (1,94 kilometer).

26. Senopati-Suryo (3,00 kilometer).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)