Partager:

LABUAN BAJO - Tim SAR Gabungan mengevakuasi seorang pria dalam kondisi meninggal dunia setelah mengalami musibah tenggelam di Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa 31 Agustus.

"Proses pelaksanaan operasi SAR terbilang cukup sulit karena jarak pandang yang sangat terbatas dan banyak potongan-potongan bambu dan kayu di dasar bendungan yang menghalangi proses penyelaman," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Lalu Wahyu Efendi dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, NTT, dikutip dari Antara, Kamis 1 September.

Dia menjelaskan, korban bernama Grevasius Gedo (46), warga Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, berhasil ditemukan pada pukul 10.30 Wita. Usai ditemukan, korban langsung dinaikkan ke rubber boat Kantor SAR Maumere untuk dievakuasi ke rumah duka.

Dari informasi yang dihimpun Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, korban tenggelam saat hendak kembali ke desa setelah mengikuti upacara adat di Desa Werang, Selasa 31 Agustus malam.

Teman korban menggunakan rakit dan menarik rakit korban menuju darat melewati Bendungan Napun Gete. Namun, korban sudah tidak berada di atas rakitnya lagi ketika mereka tiba di daratan.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere pun memberangkatkan Tim Rescue sebanyak 10 orang untuk bergabung dengan Tim SAR gabungan lainnya dengan menurunkan peralatan selam dua set, yakni aqua eye yang berfungsi mendeteksi korban di bawah air, dan rubber boat 30 PK Kantor SAR Maumere.

Adapun Tim SAR gabungan terdiri dari Kantor SAR Maumere, Polres Pospol Talibura, Kodim 1603 Sikka, Koramil 1603-02 Talibura, Polsek Waigete, Polair Maumere, masyarakat, dan keluarga korban.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)