JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan bela sungkawa atas kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi. Dalam insiden ini, sebanyak 10 korban meninggal dunia.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan ini, kesekian kali pada kendaraan-kendaraan besar yang mengakibatkan kecelakaan dan fatal pada 10 warga Jawa Barat, khususnya di kota Bekasi," kata Ridwan Kamil di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 31 Agustus.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini meminta kepada kepolisian untuk menindaklanjuti dan mengusut penyebab kecelakaan yang melibakan truk kontainer ini dengan sejelas-jelasnya.
Kemudian, Kang Emil juga memerintahkan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono untuk melakukan takziah kepada keluarga korban. Mantan Wali Kota Bandung ini pun mengaku untuk turut bertakziah pada sela kegiatan kerjanya.
"Kepada (Plt) Wali Kota Bekasi segera di waktu yang terdekat untuk melakukan takziah kepada warganya, apalagi 7 korbannya anak-anak," ucap Kang Emil.
"Saya juga dalam sela-sela kesibukan yang belum selesai ini akan coba upayakan untuk menjenguk juga kepada keluarga yang ditinggalkan, sambil kita evaluasi masalahnya sesuatu yang sistemik atau kecelakaannya," lanjutnya.
VOIR éGALEMENT:
Sebagai informasi, kecelakaan ini terjadi saat truk kontainer menabrak tiang jaringan komunikasi hingga ambruk melintang di depan SDN Kota Baru 02 dan 03, Jalan Sultan Agung, Bekasi, sekitar pukul 10.30 WIB.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 10 orang meninggal dunia, di antaranya 7 siswa SD. Lalu, sebanyak 20 orang mengalami luka-luka. Saat ini, seluruh korban telah dievakuasi. Mereka dibawa ke RSUD dan RS Ananda.
Polda Metro Jaya telah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan mengenai kronologi kejadian. Kepolisian juga masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dalam hasil penyelidikan sementara, kecelakaan diduga bukan disebabkan rem blong karena ditemukan bekas pengereman. Sampai saat ini, polisi masih mendalami penyebab kecelakaan itu.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)