Hari HAM Sedunia, Anggota Komisi III DPR Tegaskan Korupsi juga Pelanggaran HAM

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Abdullah menyebut tindakan korupsi bukan hanya melanggar hukum namun juga pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Dia meminta seluruh elemen bangsa untuk memerangi praktik-praktik korupsi. 

Hal itu dikatakan Abdullah menanggapi peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh hari ini, satu hari setelah peringatan hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). 

“Korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga kejahatan terhadap HAM. Korupsi telah mengambil hak masyarakat melalui perampasan keuangan negara yang seharusnya diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat,” ujar Abdullah, Selasa, 10 Desember. 

“Karena dana yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur sering kali hilang akibat korupsi," sambungnya.

Dalam momen Hari HAM Sedunia, Abdullah berharap penegakan hukum kasus-kasus korupsi dapat mengembalikan hak-hak masyarakat yang terabaikan karena tindak-tindak korupsi.

“Penegak hukum harus memastikan penyelamatan keuangan negara dari tindak korupsi. Ini demi menjaga hak-hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh negara,” ucap Abdullah.

Abdullah juga menaruh harapan kepada 5 pimpinan KPK terpilih agar bisa memperkuat kolaborasi antar-instansi terkait dalam pengoptimalan pemberantasan korupsi secara holistik.

"Sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerlukan dukungan penuh dari semua elemen, termasuk legislatif, eksekutif, yudikatif, dan masyarakat," ungkapnya.

Di samping itu, Abdullah menilai diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan program-program antikorupsi di tingkat daerah. Hal ini mengingat praktik korupsi tidak hanya terjadi di pusat, tetapi juga meluas hingga ke level pemerintahan daerah.

"Korupsi bisa terjadi di semua lini dan wilayah, sehingga perlu pengawasan dan edukasi dalam pencegahan korupsi. Hal ini harus menjadi prioritas," sebut Abdullah.

Di sisi lain, menurut Abdullah, penanaman nilai-nilai integritas dan etika sejak dini melalui pendidikan formal maupun nonformal dapat menciptakan generasi yang lebih sadar akan bahaya korupsi.

Dia berharap peringatan Hakordia Hari HAM 2024 bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat tekad bersama dalam memberantas korupsi.

“Korupsi adalah musuh bersama. Tidak ada pihak yang dapat memberantas korupsi sendirian. Dibutuhkan kolaborasi, integritas, dan keberanian untuk menciptakan Indonesia yang bebas dari korupsi," tegasnya.

"Jadikan ini momentum untuk memperkuat semangat kita dalam mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dengan memastikan Indonesia terbebas dari korupsi,” pungkas Abdullah.