Menteri Basuki Tinjau Proyek Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo, Target Rampung Oktober 2024
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Bendungan Bolango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin, 22 April.
Pembangunan Bendungan Bolango Ulu masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini merupakan bagian dari proyek pembangunan 61 bendungan selama 2015-2025 guna menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Gorontalo.
Basuki mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan untuk mendukung ketahanan pangan. "Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu, pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 April.
Sementara itu, Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, Bendungan Bolango Ulu merupakan bendungan multipurpose yang dibangun sejak 2019 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2024.
"Total biaya pembangunan bendungan sebesar Rp2,42 triliun dengan progres fisik saat ini 48,41 persen," ujarnya.
Pembangunan Bendungan Bulango Ulu dikerjakan dalam dua paket konstruksi, yakni Paket I dilaksanakan oleh kontraktor PT Hutama Karya-PT Basuki Rahmanta Putra, PT Bina Nusa Lestari (KSO) dan Paket II oleh PT Brantas Abipraya-PT Bumi Karya dan PT Istaka Karya (KSO).
Bendungan Bolango Ulu sendiri memiliki daya tampung yang cukup besar, yaitu 84,10 juta meter kubik untuk mendukung daerah irigasi seluas 4.950 hektare (ha), khususnya pada Daerah Irigasi (DI) Lomaya, DI Alale dan DI Pilohayanga.
VOIR éGALEMENT:
Sehingga, akan meningkatkan intensitas tanam (dari IP 265 menjadi IP 300) pada pola padi-padi-palawija jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.
Selain itu, bendungan dengan tipe urugan batu inti tegak ini memiliki luas genangan mencapai 483 hektare (ha) yang dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir wilayah hilir Sungai Bolango.
Sumber air yang berasal dari daerah aliran sungai (DAS) Bolango akan dikendalikan oleh bendungan, khususnya pada musim hujan dengan mereduksi debit banjir hingga 414 meter kubik per detik. Kemudian juga memiliki potensi sebagai sumber tenaga listrik sebesar 4,96 MW.
Adapun manfaat lain dari pembangunan bendungan ini, yaitu dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.200 liter per detik dengan asumsi melayani 2 juta jiwa.
Sekadar informasi, untuk tahap pertama akan dibangun SPAM Regional yang terdistribusi di kabupaten Bulango dan Gorontalo serta Kota Gorontalo.