YOGYAKARTA – Muncul skandal uji coba keselamatan yang diduga dilakukan oleh  pihak Daihatsu Motor Co., Ltd. Atas dugaan tersebut, produsen mobil yang berbasis di Jepang itu akhirnya menghentikan sementara pendistribusian kendaraan yang diproduksi baik di Jepang maupun luar Jepang.

Kronologi Skandal Uji Coba Keselamatan Daihatsu

Skandal uji coba keselamatan Daihatsu terkuak pada bulan Mei 2023. Melalui situs resminya, Daihatsu menjelaskan bahwa skandal tersebut terbongkar setelah muncul laporan internal yang berkaitan adanya manipulasi hasil tes keselamatan kendaraan untuk pengajuan izin atas empat model yang dipasarkan di pasar global. Menindaklanjuti hal tersebut perusahaan kemudian melakukan penyelidikan.

"Daihatsu telah mengkonfirmasi bahwa dalam tes tabrakan samping kendaraan, lapisan dalam pintu kursi depan dimodifikasi secara tidak benar, dan terdapat pelanggaran prosedur dan metode pengujian tabrakan samping yang diatur oleh peraturan," jelas pihak Daihatsu.

Meski Daihatsu mengakui adanya manipulasi, Toyota yang menjadi perusahaan induk sempat mengkonfirmasi bahwa kendaraan yang terdampak manipulasi uji tabrak oleh Daihatsu tersebut tetap aman. Bahkan, dikutip dari VOI, President & CEO Toyota Motor Corporation, Koji Sato sempat mengklaim bahwa kendaraan terdampak tak bermasalah dalam hal keselamatan.

"Sekali lagi, dipastikan bahwa kendaraan yang bersangkutan tidak memiliki masalah kualitas atau keselamatan," jelas Sato.

Namun berdasarkan hasil investigasi manipulasi uji tabrak terbaru, skandal ini ternyata jauh lebih besar dibanding perkiraan. Bahkan skandal juga berpotensi mencoreng nama produsen mobil, khususnya terkait kualitas dan keselamatan.

Dampak masalah ini bahkan berimbas pada model Mazda dan Subaru yang dipasarkan di pasar domestik. Selain itu model Toyota dan Daihatsu juga terdampak skandal.

Pihak Daihatsu Motor Co., Ltd pun secara resmi memutuskan untuk menghentikan distribusi seluruh kendaraan secara sementara, baik yang diproduksi di Jepang dan luar negeri. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Presiden Daihatsu Motor Co., Ltd, Soichiro Okudaira lewat konferensi pers virtual bersama pihak Toyota Motor Corporation (TMC).

"Berdasarkan hasil temuan tersebut, hari ini kami memutuskan semua kendaraan itu yang diproduksi di Jepang maupun luar negeri, pengirimannya akan diberhentikan sementara," katanya, Rabu, 20 Desember.

Soichiro Okudaira juga menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh konsumen dan mitra atau stakeholder terkait atas adanya skandal ini.

Daftar Mobil yang Terdampak Skandal Daihatsu

Seperti diketahui, skandal ini melibatkan 64 model kendaraan, termasuk sebanyak 22 model dengan merek Toyota dan 3 mesin yang dijual di pasar internasional dengan jumlah keseluruhan mencapai 88.000 unit di satu tahun terakhir.

Setidaknya ada empat model yang terdampak manipulasi hasil pengujian Daihatsu. Mobil tersebut juga dipasarkan di berbagai negara yakni Malaysia, Thailand, Indonesia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Meksiko. Keempat mobil tersebut adalah sebagai berikut.

  • Perodua Axia 2023

Produksi Perodua Axia 2023 mulai dilakukan pada Februari 2023 di Malaysia. Mobil ini juga dipasarkan di Malaysia dengan jumlah unit yang sudah terjual sebanyak 11.834 unit.

  • Toyota Yaris ATIV

Produksi Toyota Yaris ATIV mulai dilakukan pada Agustus 2022 di Malaysia dan Thailand. Mobil ini dipasarkan di Thailand, Negara-negara Kerjasama Teluk, serta Meksiko. Per Maret 2023 mobil yang berhasil dipasarkan sebanyak 76.289 unit.

  • Toyota Agya

Toyota Agya cukup populer di Indonesia dan rencananya akan diproduksi pada tahun 2023 dengan pasar Ekuador.

  • Model Terbaru yang Baru Tahap Peluncuran

Belum ada informasi detail terkait mobil baru ini.

Itulah informasi terkait skandal uji coba keselamatan. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.