JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) mengalami volatilitas yang besar sepanjang bulan November dan Desember 2024, terutama karena para penambang Bitcoin mulai mengambil profit setelah kenaikan tajam harga.
Meskipun demikian, tekanan jual dari penambang Bitcoin kini mulai mereda, memberi sinyal potensi pergerakan harga yang lebih stabil di awal tahun 2025. Menurut Charles Edwards, pendiri Capriole Investment, tekanan jual dari penambang telah mencapai level yang sehat di bawah angka satu, yang dianggap sebagai tanda positif bagi Bitcoin.
Pada Desember 2024, penurunan harga Bitcoin diikuti oleh penjualan besar-besaran oleh penambang, yang tercatat telah melepaskan lebih dari 6.000 BTC dari cadangan mereka. Sebagai hasilnya, total jumlah BTC yang tersimpan di dompet penambang menurun dari 1,813 juta menjadi 1,807 juta BTC. Ini menunjukkan bahwa selama dua bulan terakhir, penambang telah melepas hampir 8.000 BTC dari simpanan mereka.
BACA JUGA:
Namun, memasuki tahun baru, tekanan jual dari penambang ini menunjukkan penurunan yang signifikan. Metrik "Miner Reserve" kini berada di atas level 1,80 juta BTC, yang menunjukkan bahwa para penambang cenderung lebih menahan BTC mereka daripada menjualnya. Hal ini memberi ruang bagi harga Bitcoin untuk pulih, bahkan berpotensi merebut kembali nilai enam digit di atas 100.000 dolar AS (Rp1.620.000.000).
Selain itu, permintaan dari pemain besar seperti MicroStrategy juga ikut menyerap pasokan BTC yang ada, termasuk dari penambang. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan pada inventaris BTC di bursa, yang mengindikasikan adanya kekurangan pasokan (supply shock). Analis Bitcoin Willy Woo mencatat bahwa kondisi ini dapat mendorong pemulihan harga BTC.
Meski begitu, harga Bitcoin diperkirakan akan tetap volatil dalam beberapa hari ke depan. Pasar akan menantikan publikasi "FOMC Minutes" pada Rabu 8 Januari dan pembaruan data ketenagakerjaan AS pada Jumat 10 Januari, yang dapat memicu fluktuasi harga.
Sentimen hawkish dari Federal Reserve pada Desember lalu menyebabkan aksi jual yang luas di pasar, dan kemungkinan besar Minutes yang akan datang dapat memperburuk tekanan tersebut.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)