JAKARTA - Tindak-tanduk lembaga pengawas keuangan AS Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di bawah kepemimpinan Gary Gensler selama beberapa tahun belakangan ini dinilai menekan industri kripto. Tercatat, SEC beberapa kali menyeret sejumlah perusahaan kripto ke pengadilan tanpa adanya aturan jelas yang bisa diikuti pelaku industri.
Salah satu contohnya adalah kasus gugatan SEC terhadap Ripple yang berlarut-larut hingga lebih dari 3 tahun. SEC juga sempat menggugat bursa kripto Coinbase dan menudingnya telah beroperasi secara ilegal.
Kali ini sejumlah pihak bergabung dalam sebuah koalisi yang dipimpin oleh Jaksa Agung Kentucky, Russell Coleman. Koalisi tersebut resmi mengajukan gugatan terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada Kamis 14 November. Gugatan ini menantang kewenangan SEC dalam mengatur bursa kripto dan mendapat dukungan dari DeFi Education Fund, lembaga yang fokus pada edukasi keuangan terdesentralisasi.
Gugatan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Kentucky ini bertujuan untuk menghentikan SEC dari mengambil tindakan keras terhadap bursa kripto, dengan alasan bahwa kebijakan SEC melanggar undang-undang Administratif dan melebihi kewenangan yang diberikan.
Melansir Blockonomi, inti dari gugatan ini adalah terkait status hukum tentang apakah aset digital dapat dikategorikan sebagai investment contracts di bawah undang-undang sekuritas federal atau tidak. Para penggugat menekankan bahwa aset digital seharusnya diklasifikasikan hanya sebagai aset, bukan sekuritas yang tunduk pada pengawasan SEC.
SEE ALSO:
Coleman menyoroti pentingnya akses warga Kentucky terhadap kripto sebagai sarana untuk mengendalikan kebebasan finansial dan menghadapi inflasi. “Warga Kentucky dari berbagai usia dan latar belakang ingin memiliki akses ke kripto untuk melindungi kebebasan finansial mereka,” ujar Coleman. Ia mengkritik pendekatan pemerintah Biden saat ini yang menurutnya merupakan upaya serampangan untuk menekan industri kripto.
CEO DeFi Education Fund, Miller Whitehouse-Levine, menyatakan bahwa keikutsertaan lembaganya dalam gugatan ini bertujuan untuk menentang apa yang dianggap sebagai “overreach” atau perluasan wewenang yang tidak sah oleh SEC. Menurutnya, teknologi DeFi dan kripto dapat meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan layanan keuangan yang berfokus pada konsumen.
Gugatan ini diajukan di tengah rencana pergantian Ketua SEC dengan pemerintahan yang baru. Ketua SEC saat ini, Gary Gensler, diangkat pada masa pemerintahan Joe Biden. Ia diyakini bakal digantikan oleh figur yang lebih ramah terhadap industri kripto di bawah pemerintahan Donald Trump yang baru.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)