JAKARTA - Melihat potensi besar yang yang dimiliki teknologi, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus mendorong pemanfaatan teknologi mendorong pemanfaatan teknologi khususnya AI sebagai alat bantu proses pembelajaran. 

Menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), penggunaan AI dalam pembelajaran bisa menghemat waktu, sehingga menjadi lebih efisien.

"Kita sedang membuat kajian pentingnya memperluas wajib belajar. Tanpa pakai AI, ini akan butuh waktu yang panjang. Tapi jika menggunakan AI, asalkan kita tahu cara menggunakannya maka jadi lebih efisien," ujarnya pada Senin, 6 Mei. 

Nah, menurutnya, salah satu upaya Kemendikbud Ristek dalam meningkatkan kualitas pendidik di era teknologi yang semakin maju ini adalah dengan menghidupkan kembali pelajaran Teknologi Informatika yang sempat dihapus pada 2013 silam. 

"Di kurikulum kita menghidupkan kembali mata pelajaran Teknologi Informatika yang sempat dihapus. Di zaman yang seperti ini, pelajaran soal teknologi harus ada. Kita wajibkan mulai SMP," tutur pria yang akrab disapa Nino itu. 

Tidak lupa, Nino juga menekankan bahwa pendidikan harus memandu siswa dalam memanfaatkan teknologi dengan baik, bukan sekadar memberikan tugas yang dapat diselesaikan dengan bantuan AI.

"Kita tak bisa menghindari AI. Kita perlu mengintegrasikan AI dalam pembelajaran. Murid perlu dipandu. Jangan kasih tugas yang dapat diselesaikan dengan AI," tegasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)