JAKARTA - iQiyi merupakan platform streaming video populer asal China. Meski populer, pemerintah Taiwan justru berencana melarang layanan video-on demand tersebut beroperasi di negaranya.
Mengutip South China Morning Post, platform streaming yang mirip Netflix ini beroperasi secara ilegal di Taiwan. Tak hanya iQiyi, aplikasi video Tencent Holdings (TCEHY) juga akan dilarang beroperasi sekalipun telah berkontribusi dengan distributor lokal untuk menyediakan konten dan tayangan bagi masyarakat Taiwan.
Komisi Komunikasi Nasional (NCC) Taiwan mengumumkan pelarangan tersebut dan menunggu respons publik selama 14 hari ke depan. Peraturan ini akan berlaku mulai 3 September mendatang.
SEE ALSO:
Sejatinya baik Tencent Video dan iQiyi memiliki layanan mirip Netflix yakni dengan menyediakan konten berlisensi dan memproduksi serial tv hingga film original. Hingga kini kedua layanan video streaming itu telah memiliki 6 juta pelanggan di Taiwan.
Menurut laporan Taipei Times pada bulan Juli - kedua platform ini sedang bernegosiasi untuk memiliki kemitraan dengan perusahaan Taiwan untuk bisa mempromosikan dan menjual layanannya di pulau itu. Pemerintah Taiwan sendiri, mengikuti India dan Amerika Serikat (AS) yang mengambil sikap keras terhadap perusahaan teknologi asal China.
"Tindakan ini diperlukan, karena operator layanan televisi kabel meminta agar adanya standarisasi yang berlaku untuk semua platform audio visual, termasuk over-the-top (OTT) seperti iQyi dan WeTV," kata juru bicara NCC Wong Po-Tsung, seperti dikutip Techcrunch, Rabu, 26 Agustus.
Wong menambahkan bahwa Taiwan adalah negara demokratis dan pemerintahnya tidak akan memblokir orang untuk menonton konten dari iQiyi dan layanan streaming Tiongkok lainnya. Namun tetap ada standar regulasi yang harus dipatuhi oleh iQiyoi maupun operator OTT asal China lainnya.
Penonton di Indonesia
Layanan iQiyi juga bisa diakses oleh penonton asal Indonesia melalui streaming. Aplikasi dari platform ini juga bisa diunduh melalui Google Play Store.
Menilik dari katalognya, iQIYI didominasi oleh tayangan asal China baik itu film maupun drama. Selain itu, platform ini juga menayangkan acara variety, serta anime.
Biaya berlangganan setiap bulannya dibanderol Rp99 ribu tetapi untuk pengguna baru di Indonesia, Anda cukup membayar 3 ribu saja. Kendati beroperasi ilegal di Taiwan, platform ini dikabarkan akan menjalin kerjasama dengan Netflix untuk mendistribusi konten eksklusif mereka ke depannya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)