JAKARTA - PSIM Yogyakarta kurang beruntung dan hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Nusantara United di pertandingan Grup 2 Liga 2 di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Senin, 7 Oktober 2024.
Lagi, PSIM tidak dinaungi keberuntungan. Meski mendominasi, terutama di babak kedua, namun lemahnya penyelesaian akhir menjadikan mereka gagal meraih kemenangan.
Di laga itu PSIM kecolongan gol lebih dulu hanya beberapa saat sebelum babak pertama usai. Mereka baru bisa menyamakan skor di babak kedua.
Hasil imbang itu menjadikan PSIM gagal memperbaiki posisinya. Bahkan posisi Laskar Mataram mengalami penurunan karena para pesaingnya mampu meraih kemenangan.
Bhayangkara Presisi FC berhasil naik ke peringkat dua setelah menang 1-0 atas Adhyaksa FC. Mereka mengantungi poin 10 atau sama dengan Nusantara United FC. Hanya, Nusantara United kalah selisih gol setelah mendapat satu poin dari laga melawan PSIM.
PSIM sendiri turun ke peringkat empat meski mereka memiliki delapan poin. Namun PSIM masih menyimpan satu pertandingan sehingga berpeluang memperbaiki posisinya.
Sementara, Persijap Jepara masih kukuh di puncak klasemen setelah menghabisi Persipa Pati 3-0. Kini Persijap yang belum pernah kalah ini mengantungi 12 poin dari enam pertandingan.
Menanggapi hasil imbang tersebut, pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro mengaku tetap puas karena bisa mencuri poin di kandang lawan. Dirinya juga memberi apresiasi kepada pemain yang bermain dengan motivasi tinggi dan berusaha mengejar ketinggalan gol.
"Di babak pertama, kami masih mencari celah dan akhirnya malah ketinggalan. Tetapi harus diakui motivasi pemain sungguh luar biasa. Mereka berhasil bangkit dan ingin memenangkan pertandingan meski akhirnya hanya mencetak satu gol," ucap Seto.
Menurut dia tim sesungguhnya berpeluang menang di laga itu. Hanya, pemain kurang sabar dan tidak bermain efektif. Selain itu, faktor keberuntungan masih menjauh dari PSIM. Situasi yang sama saat PSIM menghadapi Persijap. Mereka mampu mendominasi tetapi tidak ada gol yang tercipta sehingga pertandingan berakhir imbang 0-0.
"Kesabaran yang menjadi problem. Selain itu, kami tidak bermain efektif dan efisien. Faktor keberuntungan juga belum ada sehingga banyak peluang tetapi hanya tercipta satu gol," kata dia lagi.
Sementara, pelatih Nusantara United FC Salahudin mengaku pemain malah kebingungan dan panik saat mengubah skema bermain di babak kedua. Bila sebelumnya dia memainkan skema 3-4-3, Nusantara United FC kemudian berubah menjadi 3-5-2.
"Kami memang menguasai di babak pertama. Saya kemudian mengubah skema bermain menjadi 3-5-2 untuk memperkuat sektor tengah. Tetapi pemain malah bingung dan panik dengan perubahan skema bermain. Akibatnya taktik tidak berjalan dengan baik," kata Salahudin.
Pertandingan itu sendiri berjalan imbang. Meski demikian PSIM mampu memberi tekanan terhadap pertahanan Nusantara United FC. Hanya, tuan rumah lebih menguasai bola dan beberapa kali mengancam pertahanan PSIM.
Namun pertahanan kokoh PSIM memang menyulitkan pemain depan tim asuhan Salahudin. Sayangnya, pemain belakang PSIM lengah saat babak pertama hendak berakhir.
Bek veteran yang juga kapten Nusantara United Supardi sukses membobol gawang Harlan Suardi di injury time babak pertama. Tuan rumah berhasil menutup babak awal dengan keunggulan 1-0.
اقرأ أيضا:
Di babak kedua, PSIM mampu bangkit. Mereka berkali-kali mendapat peluang gol. Kesabaran PSIM akhirnya membuahkan hasil. Gelandang Saldi sukses memecah kebuntuan saat tendangan keras dari luar kotak penalti menembus gawang Nusantara United FC. Skor berubah 1-1.
Setelah gol itu, PSIM kian mendominasi permainan. Sayangnya, peluang mereka selalu gagal dikonversi menjadi gol.
Ini yang menjadikan Seto merasa perlu melakukan evaluasi agar tidak terulang di laga berikutnya. Apalagi sampai laga usai skor tak berubah.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)