JAKARTA - Barcelona tampil dominan saat menaklukkan Deportivo Alaves 3-0 di pertandingan La Liga Spanyol. Hanya saja, pelatih Hansi Flick menolak Barca disamakan dengan Bayern Munchen yang begitu dominan saat ditanganinya pada 2021 hingga 2023.

Barca begitu dominan meski bermain di kandang Alaves. Dalam duel di Stadion de Mendizorroza, Vitoria-Gasteiz, Minggu, 6 Oktober 2024 malam WIB, Barca menghancurkan Alaves lewat hattrick Robert Lewandowski.

Performa gemilang tersebut menunjukkan kebangkitan Barca yang sebelumnya dikalahkan Osasuna 4-2. Usai kekalahan itu, Barca langsung menghabisi Young Boys 5-0 di Liga Champions. Selanjutnya, Barca yang kehilangan kiper Marc-Andre ter Stegen kembali clean sheet saat menang cukup telak tiga gol atas Alaves.

Kemenangan itu menjadikan Barca kembali menjauh dari pesaingnya, Real Madrid. Barca yang mengukuhkan posisinya di puncak klasemen dengan poin 24. Unggul tiga poin atas Madrid yang menempati peringkat dua.

Pencapaian Flick dalam debutnya sebagai pelatih Barca memang mengesankan. Bahkan Blaugrana mengungguli Madrid yang bertabur bintang. Kehadiran Kylian Mbappe menjadikan Madrid diyakini bakal kian kuat dan mendominasi. Apalagi di musim sebelumnya, Madrid bersama pelatih kawakan Carlo Ancelotti meraih gelar ganda, Liga Champions dan La Liga Spanyol.

Namun Barca justru mampu mendominasi. Menariknya, Barca tak melakukan banyak pembelian. Setelah mendatangkan Dani Olmo, Barca malah melepas Ilkay Gundogan secara gratis untuk kembali ke Manchester City.

Barca pun disebut-sebut berpeuang menyamai pencapaian Bayern yang begitu mendominasi saat ditangani Flick. Saat itu, Bayern yang masih diperkuat Lewandowski berhasil meraih treble untuk kedua kalinya pada 2020. Bahkan Flick melengkapi sukses itu dengan memenangi sextuple.

Bayern untuk kali pertama dalam sejarahnya meraih enam trofi secara berturut-turut, Piala Super Jerman (DFL Supercup), Piala Jerman (DFB Pokal), Bundesliga Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa (UEFA Super Cup) hingga Piala Dunia Antarklub (FIFA Club World Cup).

Namun Flick menolak bila Barca disamakan dengan Bayern di eranya. Menurut dia kedua tim tetap berbeda. Selain itu, Barca tetap butuh perbaikan dan belum bisa seperti Bayern yang begitu mendominasi.

"Sama sekali tidak [bisa disamakan]. Dan, saya tak menyukainya. Tim ini berbeda. Situasinya juga berbeda. Hanya saja sejauh ini tim memang dalam kondisi bagus," kata Flick.

"Yang jelas saya senang menangani tim ini. Saya juga tahu semua bisa cepat berubah di sepak bola. Kami sangat menghargai apa yang kami dapatkan. Ini sungguh fantastis menyaksikan semua berjalan sesuai keinginan," ujar dia lagi.

Meski menolak disamakan, namun Flick tak segan memuji performa Lamine Yamal dkk. "Apa yang dicapai tim ini sungguh luar biasa. Atmosfer ruang ganti sangat mengesankan. Ini bukan soal perkara menang atau kalah. Kami selalu melakukan analisis di setiap pertandingan. Itulah mengapa kami punya tim analisis yang sangat besar. Kami ingin menunjukkan kepada pemain apa yang harus diperbaiki di pertandingan berikutnya," kata eks pelatih timnas Jerman ini.

Di pertandingan melawan Alaves, Barca menunjukkan dominasinya. Pertandingan baru berjalan empat menit, kapten Raphinha sudah membobol gawang tuan rumah. Namun gol itu dianulir karena dia dalam posisi offside.

Hanya saja, dianulirnya gol itu tak membuat pemain Barca terpengaruh. Terbukti, tiga menit berselang, Lewandowski tak melakukan kesalahan saat menyarangkan bola. Sundulannya yang meneruskan tendangan bebas Raphinha membawa Barca unggul 1-0.

Lewandowski sama sekali tak menunjukkan penurunan performa maupun kecepatan meski sudah berusia 36. Lewat sebuah serangan balik yang cepat, dirinya sempat melakukan sprint sebelum kembali membobol gawang Alaves di menit 22. Lagi-lagi, kapten tim nasional Polandia ini menuntaskan assist dari Raphinha.

Lewandowski melengkapi hattrick di menit 32. Dirinya menyelesaikan umpan dari Eric Garcia dan tendangannya menaklukkan kiper Antonio Sivera.

Ini menjadikan Lewandowski mengemas 12 gol dari 11 pertandingan Barca di berbagai kompetisi. Dia juga menjadi pemain pertama yang sudah mencetak 10 gol di La Liga musim ini.

Alaves sesungguhnya sempat memperkecil ketinggalannya setelah Toni Martinez mencetak gol lewat sundulan yang menaklukkan kiper Inaki Pena menjelang akhir babak pertama. Namun gol dia dianulir karena dalam posisi offside.

Skor 3-0 untuk Barca bertahan hingga laga usai. Pasalnya tidak ada lagi gol yang tercipta di babak kedua.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)