JAKARTA - Pelatih anyar Lazio Igor Tudor melakukan debut yang berakhir dengan kemenangan. Dalam laga Serie A Italia di Sadion Olimpico, MInggu, 31 Maret 2024 dini hari WIB, Lazio menang 1-0 atas Juventus.
Tudor yang menggantikan Maurizio Sarri menjalankan tugas pertama dengan hasil maksimal. Dan, eks klubnya menjadi korban Tudor.
Ya, Tudor pernah melejit sebagai pemain papan atas saat bermain untuk Juve. Dia bergabung dengan Juve pada 1998 hingga 2007. Selama bermain selama sembilan tahun, eks pemain tim nasional Kroasia memenangi Scudetto dua kali.
Tudor juga memilih bertahan di Juve saat mendapat hukuman turun kasta ke Serie B Italia. Dirinya bersama sang legenda, Alessandro del Piero kemudian membawa Bianconeri kembali ke Serie A musim berikutnya.
Tudor sempat pula menangani Juve dengan menjadi asisten pelatih Andrea Pirlo. Namun duet itu tak bertahan lama dan hanya satu musim mengarsiteki La Vecchia Signora. Dirinya kemudian melatih di Verona dan Marseille.
Di Marseille, Tudor sesungguhnya meraih sukses. Dia membawa Marseille ke peringkat tiga dan lolos ke Liga Champions. Namun pelatih berusia 45 ini memutuskan mundur karena mengaku 'lelah' dengan klub.
Saat ditunjuk melatih Lazio, Tudor diharapkan bisa menembus zona Eropa. Dalam debutnya, Tudor langsung bertemu eks klubnya. Laga tak mudah karena Juve jelas merupakan tim yang kuat.
Namun Biancocelesti mampu melewati ujian itu. Tudor pun melakukan debut manis setelah Lazio mengalahkan Juve lewat gol tunggal bek Adam Marusic di menit 90+3. Pemain tim nasinal Montenegro ini menyelesaikan assist dari Matteo Guendouzi.
"Ini debut terbaik saya dan sesuai dengan harapan," kata Tudor seperti diikuti Football Italia.
"Ini kemenangan yang luar biasa. Kami tidak pernah melakukan start yang lebih baik dibandingkan laga ini. Saya puas dengan penampilan pemain dan cara mereka menerjemahkan permainan. Kami mengawalinya dengan langkah yang tepat," ucapnya.
Tudor menepis bila kemenangan ini hanya sebuah keberuntungan. Menurut dia yang menggantikan Maurizio Sarri, tim sudah melakukan persiapan secara maksimal.
"Saya tidak yakin apakah ini keberuntungan atau tidak. Yang jelas kami sudah bekerja dan berlatih keras. Apa yang diraih di pertandingan ini merupakan buah dari apa yang kami lakukan dalam satu pekan latihan," kata dia lagi.
Sementara, pelatih Juve Massimiliano Allegri mengaku kecewa karena tim mengalami kekalahan saat pertandingan tinggal 10 detik lagi.
"Selama 30 menit pertama, mereka melakukan banyak tekanan. Selanjutnya kami punya beberapa peluang. Hanya saja, kami harus lebih tajam," kata Allegri.
"Selain itu Anda seharusnya tidak perlu kebobolan saat pertandingan tinggal 10 detik. Ini lebih mengecewakan ketimbang kekalahan itu sendiri, ujarnya.
Hasil itu menjadikan Juve gagal menang selama empat laga terakhir. Pada dua laga sebelumnya melawan Atalanta dan Genoa, mereka hanya sekali menang.
SEE ALSO:
Kekalahan tersebut menjadikan Juve yang memiliki poin 59 sudah tertinggal enam poin dari Milan yang menduduki peringkat dua. Milan mengantungi poin 65 setelah menang 2-1 atas Fiorentina.
Sementara, Lazio naik ke peringkat tujuh setelah memiliki 46 poin. Mereka pun mulai merangsek ke papan atas dan menjaga peluang berkompetisi di Eropa.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)