JAKARTA – Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Papua Wilhelmus Pigai menyebut Klemen Tinal, Wakil Gubernur Papua yang meninggal di Jakarta, Jumat 21 Mei, memiliki jasa besar dalam pembangunan Mimika.
Klemen Tinal berjasa besar bagi pembangunan Mimika selama kepemimpinannya sebagai Bupati Mimika dua periode yaitu 2001-2006 dan 2008-2013.
Wilhelmus yang dihubungi dari Timika, Sabtu, mengatakan Klemen Tinal maju mencalonkan diri sebagai Bupati Mimika pada 2001 dalam usia yang masih sangat muda yaitu 30 tahun.
"Pak Klemen itu sahabat saya, kami berdua seumuran dan sama-sama studi di luar daerah kamudian kembali ke Timika untuk berjuang bersama-sama agar Mimika menjadi kabupaten definitif lepas dari kabupaten induk Fakfak. Pada 2001, beliau maju mencalonkan diri sebagai Bupati Mimika dan saya menjadi ketua tim suksesnya saat itu," kenang Wilhelmus seperti dikutip Antara.
Mantan Anggota DPRD Mimika tiga periode itu menyebut di masa-masa awal kepemimpinannya sebagai Bupati Mimika, Klemen Tinal mampu mengelola anggaran yang sangat terbatas saat itu untuk melakukan banyak terobosan pembangunan.
SEE ALSO:
Beberapa karya besar yang dilakukan oleh Klemen Tinal saat itu seperti pembangunan jalan poros Kota Timika menuju Pelabuhan Pomako di Distrik Mimika Timur sehingga mempermudah akses dan suplai barang kebutuhan pokok sekaligus menekan harga-harga di Timika.
Selain itu, pembangunan RSUD Tipe C Kabupaten Mimika, Sentra Pendidikan Mimika mulai dari SD-SMA untuk menampung putra-putri asli Suku Amungme dan Kamoro serta suku-suku asli Papua lainnya, pembangunan Kantor Pusat Pemerintahan di SP3, pembebasan lahan Bandara Mozes Kilangin, penataan wajah Kota Timika dan lainnya.
Tidak itu saja, di bidang keagamaan, Pemkab Mimika dibawah kepemimpinan Klemen Tinal sangat mendukung pembangunan berbagai rumah ibadah baik kalangan umat kristiani maupun Islam, seperti pembangunan Gereja Katedral Tiga Raja Timika yang diresmikan pada 2010, pembangunan Masjid Agung Babussalam Timika dan ratusan rumah ibadah lainnya.
"Ada begitu banyak karya yang telah beliau tinggalkan untuk Mimika maupun bagi Papua. Jasa dan kontribusi beliau sangat besar walaupun pada saat itu kami memulainya dengan anggaran yang sangat kecil. Tidak seperti sekarang dimana Mimika merupakan daerah dengan anggaran terbesar di Provinsi Papua," kata Wilhelmus.
Selama kepemimpinnya sebagai Bupati Mimika dan kemudian menjadi Wagub Papua mendampingi Gubernur Lukas Enembe sejak 2013 hingga 2021, Klemen Tinal dinilai mampu bekerja sama dengan semua pihak baik kalangan DPRD, instansi vertikal maupun komponen masyarakat lainnya.
"Beliau sangat kooperatif dengan siapa saja. Beliau selalu terbuka, mendengar semua saran, masukan dari semua komponen. Selama menjadi Wagub Papua, hubungan beliau dengan Pak Lukas Enembe sangat bagus dalam mendukung apa yang menjadi program bersama dalam membangun Papua," ujar Wilhelmus.
Atas semua kinerja dan keteladanan yang diberikan oleh Klemen Tinal semasa hidupnya baik sebagai pejabat di tingkat Kabupaten Mimika maupun di tingkat Provinsi Papua, Wilhelmus menilai bahwa Papua sangat kehilangan putra terbaiknya itu.
Wilhelmus berharap apa yang telah diwariskan oleh Klemen Tinal bisa terus dilanjutkan oleh generasi-generasi muda Papua berikutnya.
Semasa aktif kuliah di Jakarta dan Bandung hingga kembali ke Timika, Wilhelmus bersama Klemen Tinal membentuk sebuah organisasi bernama Amungme Student Development Club (ASDC).
Melalui wadah tersebut, kedua sahabat ini melakukan kerja sama dengan sejumlah kementerian untuk mengirim putra-putri Mimika melanjutkan studi ke beberapa perguruan tinggi, salah satunya yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Bandung dengan biaya sepenuhnya ditanggung negara.
Tidak itu saja, Wilhelmus dan Klemen Tinal juga menjalin komunikasi dengan Danjen Kopassus pada saat itu Mayjen TNI Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan untuk mendata dan mengirim beberapa putra asli Suku Amungme dan Kamoro untuk dididik dan dilatih menjadi prajurit Kopassus, pasukan elit TNI AD.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)