JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan dirinya ingin memperbaiki citra atau rebranding Bank DKI. Pramono mengaku sempat mencermati permasalahan yang ada di bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov DKI tersebut.

Ternyata, Bank DKI kerap tersangkut masalah hukum, termasuk kasus gangguan layanan transaksi perbankan yang terjadi sejak akhi Maret lalu.

"Saya mempelajari dari waktu ke waktu, Selalu ada dalam kepengurusan direksi yang ada di Bank DKI yang kemudian terkena permasalahan hukum. Berarti ini kan ada sesuatu yang terjadi," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 15 April.

Belum lagi, Jakarta diproyeksikan akan menjadi kota global setelah Ibu Kota resmi pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur. Menurut dia, kelak penamaan "DKI" pada Bank DKI menjadi tak relevan.

"Dalam jangka menengah ini akan segera kita putuskan Re-branding Bank DKI, apakah menjadi 'Bank Jakarta', apakah 'Bank Betawi', apakah menjadi 'Bank Global', sedang kami pikirkan dan segera akan kami putuskan," ucap Pramono.

Pramono menegaskan bahwa Bank DKI perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius. Sehingga, belajar dari masalah yang terjadi, Pramono menekankan Bank DKI harus berbenah dan dikelola oleh tenaga profesional.

Selain itu, Pramono juga meminta Bank DKI bisa segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Mantan Sekretaris Kabinet itu menargetkan Bank DKI mulai menjalankan initial public offering (IPO) pada tahun depan.

"Saya memang menginginkan dalam satu tahun ke depan, Mudah-mudahan ketika pasarnya baik, Bank DKI ini Bisa melakukan IPO. Karena bagi saya kalau bisa melakukan IPO yang mengontrol adalah publik," urai dia.

Sementara itu, dalam klarifikasinya, Bank DKI telah memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us, yang kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025.

Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank, hingga pembayaran berbagai tagihan. Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil.

Direktur Utama Bank DKI Agus Widodo menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih kepada para nasabah atas kasus gangguan layanan. Ia pun turut memastikan bahwa data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.

"Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat," ujar Agus.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)