JAKARTA – Pengamat politik Hendri Satrio menyebut pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tentu melahirkan sebuah deal atau kesepakatan politik.
Meski demikian, dia meyakini bahwa deal atau kesepakatan politik tersebut tidak terkait dengan kasus yang kini menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Menurut Hensat, Prabowo bukan tipikal pemimpin yang suka mencampuri urusan hukum dalam berpolitik.
Dia mencontohkan, dalam kasus korupsi yang menimpa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak melakukan intervensi meski yang tersangkut kasus hukum merupakan kader dan orang dekatnya.
“Prabowo bukan tipe yang akan masuk ke ranah intervensi hukum untuk deal. Jadi, kalau pun ada pembicaraan dengan Ibu Mega, bukan soal Hasto,” ujarnya, Minggu 13 April 2025.
SEE ALSO:
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini menyatakan, deal atau kesepakatan politik dalam pertemuan Prabowo dan Megawati lebih mencerminkan saling menghormati tingkat tinggi antara dua tokoh besar tersebut. Sebab, level Prabowo dan Megawati memiliki cara menghormati yang jauh di atas dinamika politik biasa.
“Jadi, meski PDIP menegaskan tidak ada deal terkait masuk kabinet dan tetap di jalur oposisi, pertemuan ini pasti menghasilkan kesepakatan tertentu. Kalau tidak ada apa-apa, ngapain diumumkan? Politik itu soal sinyal, dan sinyal ini jelas,” kata Hensat.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)