JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, surat petisi dari para pensiunan militer yang mendesak pemerintah untuk memprioritaskan kesepakatan pembebasan sandera daripada kelanjutan perang melawan Hamas, hanya mewakili sekelompok kecil mereka yang didanai organisasi-organisasi yang ingin menggulingkan pemerintahannya.
"Mereka adalah kelompok pensiunan yang kecil, berisik, anarkis, dan terputus-putus, yang sebagian besar di antaranya sudah tidak bertugas selama bertahun-tahun," katanya, melansir The Times of Israel 11 April.
"Kelompok-kelompok ini berusaha melemahkan Negara Israel dan IDF (militer Israel) dan mendorong musuh untuk menyakiti kita," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, hampir 1.000 veteran Angkatan Udara Israel, sebagian besar dari mereka sudah pensiun, menerbitkan surat petisi pada hari Kamis.
Surat tersebut tidak menyerukan penolakan umum untuk bertugas, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya. Sebaliknya, mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pembebasan sandera daripada kelanjutan perang di Gaza, yang menurut para penandatangannya sekarang melayani "kepentingan politik dan pribadi" daripada keamanan nasional.
Setelah penerbitannya, Kepala IAF Mayjen Tomer Bar, bersama dengan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir, mengajukan permohonan untuk memberhentikan para prajurit cadangan aktif yang menandatangani surat tersebut, dengan IDF mengatakan mereka tidak keberatan dengan prajurit cadangan yang memprotes masalah apa pun dalam kehidupan sipil mereka, selama mereka melakukannya tanpa menggunakan nama militer atau peran mereka.
Veteran IAF yang mempelopori petisi yang menuntut pengembalian sandera di Jalur Gaza, Palestina, meski harus mengorbankan perang melawan Hamas sepenuhnya, mengadakan konferensi pers di Tel Aviv.
"Seluruh cerita ini berubah menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih dramatis dari yang kami duga," kata Guy Poran, salah satu penggagas surat tersebut
"Subjeknya bukan angkatan udara dan bukan pilot, tetapi 59 sandera yang seharusnya dibebaskan beberapa waktu lalu. Kami, seperti mayoritas rakyat, percaya mereka harus dikembalikan sekarang, bahkan dengan mengorbankan perang," lanjutnya.
Amnon Sharabi, penanda tangan lainnya, mengatakan, "Surat itu mengungkapkan perasaan sebagian besar masyarakat."
Sharabi mencatat, beberapa pendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah melancarkan serangan daring terhadap sandera yang dibebaskan, Liri Albag, atas kritiknya terhadap perdana menteri dalam masalah tersebut.
"Ada kalanya Anda harus membatalkan keputusan yang buruk. Keluarga sandera melihat tahap kedua (gencatan senjata Januari) sebagai tahap saat semua orang akan dibebaskan, dan kapten memilih cara yang berbeda, cara yang jauh lebih lama," katanya.
"Mereka telah menyiarkan pesan kelemahan kepada musuh-musuh kami. Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan hal ini lagi," jelas PM Netanyahu.
SEE ALSO:
"Warga Israel telah mendapatkan pelajaran, penolakan untuk melayani adalah penolakan untuk melayani, tidak peduli apa pun nama kotor yang mereka berikan," tandasnya. kata Netanyahu.
Belakangan, sekitar 250 prajurit cadangan dari unit intelijen 8200 Israel Defense Forces (IDF), menyuarakan dukungan publik terhadap para pilot Angkatan Udara Israel (IAF) yang baru-baru ini menyerukan perubahan segera dalam kebijakan perang pemerintah
Surat-surat yang dirilis baru-baru ini tidak menyertakan ancaman dari para penandatangan untuk berhenti datang untuk tugas cadangan, melainkan lebih kepada himbauan kepada pemerintah untuk mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang dan membebaskan sandera yang ditahan di Gaza.
"Siapapun yang mendorong penolakan akan segera dipecat," katanya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)