BANDUNG - Kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh seorang dokter residen anestesi di RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, menarik perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah P, oknum residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan kedokteran.

"Itu bahan evaluasi. Bagaimana sebuah lembaga pendidikan yang mengelola, dokter itu kan orang yang sangat dipercaya," kata Dedi Mulyadi.

Eks Bupati Purwakarta itu pun menegaskan agar ke depannya proses seleksi masuk fakultas kedokteran diperketat.

Pasalnya, kata Dedi, hal ini menyangkut keselamatan manusia.

"Bagaimana orang harus percaya dokter yang mendiagnosa, orang harus percaya dia memberikan obat, orang percaya dibuka bajunya mau diperiksa, orang mau dibuka celananya untuk diperiksa, orang mau telanjang badannya untuk dioperasi. Kan ini diperlukan orang-orang tepercaya," tuturnya.

Dedi Mulyadi juga mengimbau agar tes psikologi sebagai seleksi masuk fakultas kedokteran harus lebih diperketat guna mencegah insiden serupa terulang kembali.

Menurut Dedi Mulyadi, hal ini dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis. Ia khawatir akan banyak orang yang takut untuk berobat.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)