YOGYAKARTA - Tiongkok kini menjadi kekuatan ekonomi global yang terus berkembang, dan telah menjadi kreditur signifikan bagi banyak negara di seluruh dunia. Kemudian, muncul pula perhatian mengenai besarnya utang dan daftar negara dengan utang terbesar ke China.

Artikel ini akan menyajikan daftar negara-negara yang tercatat memiliki utang terbesar kepada Tiongkok, sehingga dapat menyoroti potensi implikasi ekonomi dan geopolitik dari situasi ini.

Daftar Negara dengan Utang Terbesar ke China

Dilansir dari laman businessday, menurut Bank Dunia, berikut adalah 7 negara teratas dengan utang terbesar kepada Tiongkok (total utang luar negeri kepada Tiongkok tahun 2022, perkiraan kurs $1=Rp16.000):

  • Pakistan: $26,60 Miliar (sekitar Rp425,6 Triliun)

Pakistan menduduki puncak daftar dengan utang yang sangat besar kepada Tiongkok, yaitu $26,60 miliar. Utang ini sebagian besar merupakan hasil dari Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), sebuah proyek unggulan dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Tiongkok.

Meskipun pembangunan infrastruktur di bawah CPEC, termasuk jalan, kereta api, dan proyek energi menjanjikan manfaat ekonomi jangka panjang, namun besarnya utang menimbulkan tantangan pembayaran.

Baca juga artikel yang membahas Apa Itu Ariyah dalam Memanfaatkan Barang Milik Orang Lain

  • Angola: $20,98 Miliar (sekitar Rp335,68 Triliun)

Utang Angola kepada Tiongkok adalah $20,98 miliar, yang terakumulasi melalui pinjaman untuk membangun kembali infrastrukturnya pasca perang saudara.

Tiongkok telah banyak berinvestasi di sektor minyak Angola, menukar pinjaman dengan pengiriman minyak. Meskipun investasi ini telah membantu membangun kembali negara tersebut, mereka juga menciptakan ketergantungan pada keuangan Tiongkok dan meningkatkan kerentanan terhadap fluktuasi harga minyak.

  • Sri Lanka: $8,84 Miliar (sekitar Rp141,44 Triliun)

Utang Sri Lanka sebesar $8,84 miliar kepada Tiongkok telah menjadi perhatian internasional, terutama setelah penyewaan Pelabuhan Hambantota kepada perusahaan Tiongkok selama 99 tahun setelah Sri Lanka gagal membayar pinjaman Tiongkok.

Skenario ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi diplomasi jebakan utang, di mana pinjaman berlebihan dari Tiongkok dapat menyebabkan hilangnya aset kedaulatan.

  • Etiopia: $6,82 Miliar (sekitar Rp109,12 Triliun)

Utang Etiopia kepada Tiongkok, yang berjumlah $6,82 miliar, telah digunakan untuk mengembangkan infrastruktur, termasuk Kereta Api Addis Ababa-Djibouti dan berbagai kawasan industri.

Meskipun proyek-proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi, beban utang menjadi perhatian. Ketidakstabilan politik Etiopia dan konflik Tigray memperburuk risiko yang terkait.

  • Kenya: $6,69 Miliar (sekitar Rp107,04 Triliun)

Kenya berutang kepada Tiongkok sebesar $6,69 miliar, untuk proyek infrastruktur seperti Kereta Api Standar Gauge (SGR).

Perlu diketahui, SGR yang ditujukan untuk meningkatkan konektivitas dan perdagangan di Afrika Timur, telah menjadi isu kontroversial karena biaya tinggi dan kelayakan ekonomi yang dipertanyakan.

  • Zambia: $6,08 Miliar (sekitar Rp97,28 Triliun)

Utang Zambia kepada Tiongkok, sebesar $6,08 miliar, menyoroti ketergantungan negara tersebut pada pembiayaan Tiongkok untuk proyek pertambangan dan infrastruktur.

Zambia, yang kaya akan sumber daya tembaga, telah menyaksikan investasi signifikan Tiongkok di sektor pertambangannya. Namun, beban utang telah menyebabkan kesulitan ekonomi, termasuk inflasi dan devaluasi mata uang.

  • Bangladesh: $6,05 Miliar (sekitar Rp96,8 Triliun)

Utang Bangladesh sebesar $6,05 miliar kepada Tiongkok telah mendanai berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangkit listrik dan jembatan.

Meskipun perkembangan ini sangat penting untuk pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Bangladesh, tingkat utang menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan fiskal.

Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam daftar diatas, namun CEO World mencatat jika utang Indonesia ke China sebesar $1.468 bilion atau Rp23,488 triliun.

Selain daftar negara dengan utang terbesar ke china, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)