JAKARTA - Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah memecat lebih dari selusin inspektur jenderal di berbagai lembaga pemerintah. Langkah ini memicu kekhawatiran bipartisan tentang legalitas dan motif di balik keputusan tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Politico dan The Washington Post.

Para pejabat yang diberhentikan mencakup inspektur jenderal dari Departemen Urusan Veteran, Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, Negara, Pertanian, Dalam Negeri, Transportasi, Pendidikan, Energi, Perdagangan, Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Tenaga Kerja, serta Pertahanan. Selain itu, posisi di Environmental Protection Agency (EPA), Administrasi Jaminan Sosial, dan Administrasi Bisnis Kecil juga terkena dampak.

Namun, beberapa lembaga seperti Departemen Kehakiman, Keamanan Dalam Negeri, Komisi Komunikasi Federal, dan Bank Ekspor-Impor tetap tidak tersentuh.

Langkah Trump ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Hannibal Ware, inspektur jenderal Administrasi Bisnis Kecil, menyatakan bahwa ia dan para pejabat lainnya mempertanyakan legalitas pemecatan ini. Senator Chuck Schumer menyebut tindakan ini sebagai "pembersihan yang mengerikan," sementara Senator Elizabeth Warren menuding Trump sedang “menghapus sistem pengawasan untuk membuka jalan bagi korupsi besar-besaran.”

Lebih keras lagi, Rep. Gerald Connolly, D-Va., menyebut pemecatan ini sebagai "kudeta malam Jumat" yang merusak transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.

Menurut undang-undang, presiden memiliki kekuasaan eksekutif untuk memecat inspektur jenderal. Namun, sejak 2022, Kongres telah menetapkan aturan yang mengharuskan pemberian pemberitahuan 30 hari dan alasan substantif atas pemecatan tersebut. Jika Trump telah mengirimkan pemberitahuan segera setelah pelantikannya pada 20 Januari, maka pemecatan ini resmi berlaku mulai 19 Februari.

Perlu diketahui, pemecatan inspektur jenderal bukan hal baru dalam sejarah politik AS. Presiden Ronald Reagan memecat 15 inspektur jenderal pada 1981 setelah pelantikannya, sementara Presiden Barack Obama dan Joe Biden juga pernah mengambil langkah serupa dalam jumlah lebih kecil selama masa jabatan mereka. Trump sendiri memecat lima inspektur jenderal pada 2020, termasuk Michael Atkinson, yang perannya terkait pengaduan whistleblower menyebabkan pemakzulan pertamanya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)