JAKARTA - Lembaga Administrasi Negara (LAN) menilai pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) menjadi kunci dalam kualitas pelayanan publik dan keberhasilan pembangunan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala LAN Taufiq mengatakan pengembangan kompetensi ASN akan membuat layanan birokrasi kepada masyarakat semakin baik dan dapat bersaing dengan berbagai negara lain.
"Maka dari itu kami terus bertransformasi dalam mengembangkan kompetensi ASN yang saat ini berjumlah sekitar 4,5 juta orang," kata Taufiq dalam diskusi bertajuk ASN Keren dan Berkelas Dunia di Jakarta, Sabtu.
Dia memerinci sebanyak 4,5 juta ASN tersebut meliputi 3 juta PNS dan 1,5 juta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Salah satu transformasi yang dilakukan LAN dalam mengembangkan kompetensi ASN, kata dia, dengan menggiatkan program kolaborasi seperti Leadership Joint Program.
SEE ALSO:
Taufiq menjelaskan Leadership Joint Program merupakan program pelatihan level kepemimpinan tingkat pengawas yang berasal dari kolaborasi LAN, sektor swasta, dan instansi pemerintah luar negeri untuk menciptakan kompetensi manajerial baru yang mengedepankan profesional, gesit, dan tidak birokratif.
Ke depannya, ia menyebutkan pengembangan kompetensi ASN akan cenderung serupa dengan Leadership Joint Program, yang mana berkolaborasi dalam sebuah ekosistem pelatihan.
Apalagi, lanjut dia, mengingat jumlah ASN akan bertambah pada tahun depan menjadi sekitar 6,5 juta orang karena adanya pembukaan pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun ini.
Adapun LAN saat ini membina 150 lembaga pelatihan di Indonesia serta menyelenggarakan berbagai pelatihan mulai dari eselon I, eselon II, eselon III, dan eselon IV secara terpisah.
"Jadi ke depannya ini tidak sendiri-sendiri lagi. ASN berhak mendapatkan sumber terbaik untuk pembelajaran," tuturnya.
Melalui transformasi dan kolaborasi pengembangan kompetensi, sambung Taufiq, LAN akan mempersiapkan ASN yang mampu menguasai teknologi, memiliki orientasi pelayanan yang kreatif dan inovatif, serta tetap berintegritas.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)